July 10, 2010

kena Flu, Klose gagal samai Ronaldo

Gambar

Tinggal satu gol lagi dan Miroslav Klose bakal menyamai rekor Ronaldo. Begitu perkiraan banyak orang. Namun, jangankan mencetak gol, bermain saja tidak.

Dari tiga kali keikutsertaannya di Piala Duni, sejak 2002, Klose saat ini sudah mengoleksi 14 gol. Catatan tersebut membuatnya hanya tertinggal satu gol di belakang Ronaldo dalam hal pencetak gol terbanyak dalam sejarah Piala Dunia.

Niatnya, Klose akan bermain dalam laga melawan Uruguay, Minggu (11/7/2010) dinihari WIB. Walaupun Klose sendiri tak berniat untuk mencetak gol pada laga tersebut.

"Saya ingin menang melawan Uruguay, meskipun saya tidak membuat gol. Itu adalah hal yang terpenting saat ini," ujarnya sebelum pertandingan.

Tetapi beberapa jam sebelum pertandingan, diketahui bahwa Klose tumbang akibat flu. Hal ini menambah daftar "penyakitnya" setelah sebelumnya ia juga terbekap cedera punggung. Bersama kedua rekannya, Lukas Podolski dan Philipp Lahm, ia tak dimasukkan ke dalam skuad yang bertanding.

"Dia ingin bermain, tetapi setelah latihan di Sabtu pagi, dia mengatakan kepada saya bahwa dia tak bisa ikut bertanding," ungkap pelatih Joachim Loew kepada AFP.

"Dia kecewa, tapi dia tahu bahwa kami tak akan membiarkan pemain yang belum fit untuk ambil bagian," lanjut Loew.

Posisi Klose kemudian diambil oleh Cacau, yang mana juga hanya bermain sampai menit 73 sebelum digantikan Stefan Kiessling. Klose hanya bisa melihat kesempatannya menguap.

Dengan usianya yang sudah 32, bisa jadi ini adalah Piala Dunia terakhirnya. Pada Piala Dunia 2014, Klose akan berusia 36 tahun, dengan banyaknya pemain muda yang tengah mencuat, sulit kemungkinannya untuk kembali dipanggil--itu pun kalau ia juga belum pensiun.

Lima Gol dari Empat Nama Berbeda

Gambar

Setelah duel perebutan tempat ketiga digelar, ada empat pemain yang jadi kandidat topskorer dengan masing-masing lima gol. Meski terbilang luar biasa, ini belum bisa mengalahkan catatan 1994.

Uruguay berhadapan dengan Jerman untuk berebut posisi tiga, Minggu (11/7/2010) dinihari WIB. Partai itu berakhir dengan kemenangan 3-2 buat 'Der Panzer'.

Thomas Mueller bikin Jerman unggul duluan lewat gol pada menit 18. Edison Cavani bikin skor imbang lagi pada menit 27. Uruguay berbalik unggul lewat Diego Forlan pada menit 51, hanya untuk disamakan Jerman lewat Marcell Jansen lima menit kemudian.

Sami Khedira akhirnya memastikan kemenangan untuk Jerman lewat golnya delapan menit menjelang bubaran. Laga sengit ini pun tuntas dengan tiga gol dari kubu Jerman, berbalas dua dari Uruguay.

Berkat hasil tersebut, Forlan dan Mueller menambah pundi-pundi golnya di Piala Dunia 2010 menjadi lima. Ini bikin mereka setara dengan Wesley Sneijder (Belanda) dan David Villa (Spanyol).

Keempat nama itu kini sama-sama menjadi topskorer sementara dengan raihan lima gol. Situs FIFA sendiri mencatat rekor untuk pemain terbanyak dengan setidaknya lima gol dalam satu gelaran Piala Dunia adalah enam orang.

Catatan itu hadir dalam gelaran Piala Dunia 1994, di mana Oleg Salenko, Hristo Stoichkov, Kennet Andersson, Roberto Baggio, Juergen Klinsmann dan Romario sempat sama-sama membuat lima gol. Stoichkov dan Salenko akhirnya jadi topskorer dengan masing-masing enam gol.

Mungkin akan kian menarik jika Sneijder dan Villa gagal menambah gol di final, Senin (12/7/2010) dinihari WIB, sehingga gelar topskorer Piala Dunia 2010 akan disandang empat nama.

Pembuktian Mental Panser Muda

Gambar

Jerman terjun di Piala Dunia 2010 dengan materi pemain muda. Panser muda membuktikan bahwa usia tidak berpengaruh dengan kondisi mental mereka. Laga kontra Uruguay adalah buktinya.

Para pemain muda menjadi pilar juara dunia tiga kali itu dalam mengarungi Piala Dunia 2010. Sebutlah Thomas Mueller, Sami Khedira, Mesut Oezil, Manuel Neuer, atau Holger Badstuber. Bagi sebagian dari mereka, South Africa 2010 merupakan Piala Dunia pertama.

Namun tak ada rasa canggung yang ditunjukkan oleh Panser Muda. Anak buah Joachim Loew mampu tampil apik. Dua negara kuat Inggris dan Argentina digelontor oleh Mueller dkk. dengan masing-masing empat gol.

Penampilan itu membuat Jerman menjadi salah satu tim favorit juara. Namun gelar juara Piala Dunia ke-19 ini ternyata masih bukan milik mereka. Perjalanan Der Panzer harus berhenti di semifinal.

Meski gagal mendapat gelar utama, namun Jerman berhasil memenangi tempat ketiga. Sebuah pencapaian yang harus diapresiasi, mengingat materi tim yang mengandalkan pemain muda dan ini merupakan kali pertama mereka terjun di kejuaraan sekelas Piala Dunia.

Tempat ketiga didapat usai Jerman mengalahkan Uruguay 3-2. La Celeste merupakan lawan yang alot. Bahkan Diego Forlan dkk, sempat unggul 2-1 sebelum akhirnya Die Nationalelf membalikkan keadaan dan menang.

"Memasuki babak kedua, ketika kami dipaksa untuk berpikir keras, kita semua melihat kekuatan mental yang dimiliki tim untuk mengatasi keadaan dan meraih kemenangan," tegas Loew seperti dikutip dari AFP.

"Saya puas dan tim berhak atas kemenangan ini. Bersama kami mampu meraih prestasi. Ini sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam pikiran kami delapan atau sembilan bulan silam," pungkas dia.