December 21, 2009

Barcalona Terbanyak raih pemain terbaik

Lionel Messi adalah pemain pertama asal Argentina yang menjadi pemain terbaik dunia. Keberhasilan Messi juga menempatkan Barcelona sebagai klub dengan pemain yang paling sering merebut gelar "raja dunia".

FIFA menobatkan Messi sebagai pemain terbaik 2009 dalam gala yang dilangsungkan di Zurich, Selasa (22/12/2009) dinihari WIB.

Ini merupakan kali pertama pemain asal Argentina mendapatkan gelar pemain terbaik dunia. Ada pun Messi selalu menjadi runner-up dalam dua tahun sebelumnya. Selain Messi, pemain Argentina lain yang pernah mencatatkan namanya di tiga besar pemain terbaik dunia adalah Gabriel Batistuta (tahun 1999).

Sementara itu Barcelona menjadi klub dengan pemain yang paling sering dinobatkan sebagai "raja dunia". Total tujuh kali gelar pemain terbaik dunia disabet pemain Azulgrana.

Ada pun Messi merupakan pemain Barca kelima yang meraih gelar terbaik dunia, setelah sebelumnya Romario (tahun 1994), Ronaldo (1996 dan 1997), Rivaldo (1999), dan Ronaldinho (2004 dan 2005).


Gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA
1991: Lothar Matthaeus (Jerman)
1992: Marco Van Basten (Belanda)
1993: Roberto Baggio (Italia)
1994: Romario (Brasil)
1995: George Weah (Liberia)
1996: Ronaldo (Brasil)
1997: Ronaldo (Brasil)
1998: Zinedine Zidane (Prancis)
1999: Rivaldo (Brasil)
2000: Zinedine Zidane (Prancis)
2001: Luis Figo (Portugal)
2002: Ronaldo (Brasil)
2003: Zinedine Zidane (Prancis)
2004: Ronaldinho (Brasil)
2005: Ronaldinho (Brasil)
2006: Fabio Cannavaro (Italia)
2007: Kaka (Brasil)
2008: Cristiano Ronaldo (Portugal)
2009: Lionel Messi (Argentina)

Distribusi per klub
Barcelona: 7
Real Madrid: 4
Juventus: 4
AC Milan: 3
Inter Milan: 3
Manchester United: 1
PSV Eindhoven: 1
Paris Saint Germain: 1

Messi Pemain Terbaik FIFA 2009



Seperti telah diprediksikan, Lionel Messi menggondol penghargaan pemain terbaik FIFA 2009. Pengakuan tersebut melengkapi status terbaik yang dia dapat dari France Football di awal bulan lalu.

Dalam gala yang dilangsungkan di Zurich, Selasa (22/12/2009) dinihari WIB, Messi menggalahkan empat pemain lainnya yang jadi kandidat penghargaan tersebut. Keempat pemain tersebut adalah Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Kaka dan juara tahun lalu Cristiano Ronaldo.

Penghargaan ini melengkapi torehan Messi di sepanjang musim 2008/2009 yang memang sangat fantastis. Pesepakbola 22 tahun asal Argentina itu mengantar Barcelona meraih enam tropi, termasuk Piala Dunia Antar Klub di mana dia mencetak gol penentu kemenangan timnya dalam laga final kontra Estudiantes.

Messi sebelumnya juga sudah dikukuhkan menjadi yang terbaik oleh France Football dan berhak membawa pulang Ballon d'or. Sama seperti penghargaan FIFA ini, dia juga mengalahkan Ronaldo, Kaka, Iniesta dan Xavi.

Penghargaan lain yang sudah diraih Messi sebelumnya adalah pemain terbaik Liga Champions 2008/2009, pemain terbaik versi World Soccer serta top skorer Liga Champions dengan sembilan gol yang dia persembahkan buat The Catalans.

Pemain Terbaik 2009 FIFA
Lionel Messi: 1.073 poin.
Cristiano Ronaldo: 352 poin
Xavi: 196 poin

Mancini, Akankah Sesukses Italiano Lain?

Penunjukkan Roberto Mancini sebagai manajer Manchester City mengentalkan aroma Italia di sepakbola Inggris. Akankah Mancini sesukses para Italiano pendahulunya?

Mancini masuk ke City untuk menggantikan Mark Hughes yang dipecat. Mancini sendiri dalam kondisi menganggur sejak ia dipecat Inter Milan (klub yang ia berikan banyak titel) pada 2008.

Mancini adalah orang Italia ketiga yang bekerja untuk klub-klub Inggris setelah sebelumnya Gianfranco Zola membesut West Ham United dan Carlo Ancelotti menangani Chelsea.

Daftar itu akan memanjang karena ada satu lagi tokoh sentral di sepakbola Inggris, yakni Fabio Capello yang merupakan manajer timnas Inggris.

Sejauh ini, kiprah para Italiano itu cukup mengilat. Capello adalah aktor utama di balik lolosnya Inggris ke Piala Dunia 2010 dengan mulus. Hasil yang bagus mengingat Inggris gagal lolos ke Euro 2008.

Zola, yang menangani West Ham dengan menggantikan Alan Curbishley pada September, juga cukup bertangan dingin. The Hammers dibawanya finis di posisi sembilan di musim 2008-09.

Namun saat ini, tuah Zola di bidang taktik dan strategi mulai surut. West Ham tengah terpuruk di peringkat 19 Liga Primer dan bila tak hati-hati maka mereka bisa turun kasta ke Championship musim depan.

Italiano yang juga cukup sukses di Inggris adalah Ancelotti. Di bawah asuhan eks arsitek AC Milan itu, Chelsea berdiri kokoh di puncak Liga Primer serta lolos ke 16 Besar Liga Champions dengan meyakinkan.

Salah satu fakta yang cukup unik dari keberhasilan para manajer Italia itu di Inggris adalah bahwa pengalaman bersentuhan dengan sepakbola kick and rush ala Britania bukanlah syarat mutlak untuk sukses.

Kecuali Zola yang pernah malang melintang sebagai pemain di Chelsea dan West Ham, Capello dan Ancelotti relatif asing dengan sepakbola Inggris. Keduanya bahkan harus les bahasa Inggris agar dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Dengan segala keterbatasan itu, adaptasi para arsitek asal Italia dengan sepakbola Inggris bisa dibilang luar biasa.

Kini, Mancini menyusul tiga rekan Italianya bekerja di Inggris. Mirip dengan Zola, Mancini juga sempat mengecap atmosfer Inggris dengan pernah bermain di Leicester City selama sebulan.

Dengan senarai fakta-fakta tersebut, kiprah Mancini di City patut ditunggu. Dengan bekal para pemain kelas atas yang dimiliki The Citizens, kunci menuju sukses tinggal berada di kemampuan Mancini untuk meramu modal itu.

Mark Hughes dipecat City, Roberto Mancini masuk



Kabar mengejutkan datang dari Manchester City. Manajer mereka, Mark Hughes, diberhentikan dari jabatannya. Sebagai pengganti, mereka mempekerjakan Roberto Mancini.

Kabar ini datang hanya beberapa saat setelah Hughes membawa City meraih kemenangan 4-3 atas Sunderland, Sabtu (19/12/2009) malam WIB. Tak disebutkan secara resmi mengapa pria asal Wales itu dilengserkan dari posisinya.

Sebagai gantinya, petinggi The Citizens mendatangkan Mancini sebagai pengganti. Ini adalah pertama kalinya Mancini kembali ke kursi kepelatihan usai dipecat dari Inter Milan tahun 2008 silam.

"Roberto Mancini adalah pelatih berpengalaman dengan trek rekor yang sudah teruji dalam memenangi trofi dan juara kompetisi. Pengalamannya telah berbicara sendiri mengenai kehebatannya," tukas chairman City, Khaldoon Al Mubarak, seperti dilansir Football Italia.

"Roberto Mancini percaya terhadap potensi yang dimiliki City untuk mencapai level tertinggi dan terutama kemampuannya sendiri untuk membuat hal itu menjadi kenyataan."

"Saya harap, fans kami bergabung dengan kami untuk menyambut Roberto ke klub ini," tandasnya.