July 10, 2010

kena Flu, Klose gagal samai Ronaldo

Gambar

Tinggal satu gol lagi dan Miroslav Klose bakal menyamai rekor Ronaldo. Begitu perkiraan banyak orang. Namun, jangankan mencetak gol, bermain saja tidak.

Dari tiga kali keikutsertaannya di Piala Duni, sejak 2002, Klose saat ini sudah mengoleksi 14 gol. Catatan tersebut membuatnya hanya tertinggal satu gol di belakang Ronaldo dalam hal pencetak gol terbanyak dalam sejarah Piala Dunia.

Niatnya, Klose akan bermain dalam laga melawan Uruguay, Minggu (11/7/2010) dinihari WIB. Walaupun Klose sendiri tak berniat untuk mencetak gol pada laga tersebut.

"Saya ingin menang melawan Uruguay, meskipun saya tidak membuat gol. Itu adalah hal yang terpenting saat ini," ujarnya sebelum pertandingan.

Tetapi beberapa jam sebelum pertandingan, diketahui bahwa Klose tumbang akibat flu. Hal ini menambah daftar "penyakitnya" setelah sebelumnya ia juga terbekap cedera punggung. Bersama kedua rekannya, Lukas Podolski dan Philipp Lahm, ia tak dimasukkan ke dalam skuad yang bertanding.

"Dia ingin bermain, tetapi setelah latihan di Sabtu pagi, dia mengatakan kepada saya bahwa dia tak bisa ikut bertanding," ungkap pelatih Joachim Loew kepada AFP.

"Dia kecewa, tapi dia tahu bahwa kami tak akan membiarkan pemain yang belum fit untuk ambil bagian," lanjut Loew.

Posisi Klose kemudian diambil oleh Cacau, yang mana juga hanya bermain sampai menit 73 sebelum digantikan Stefan Kiessling. Klose hanya bisa melihat kesempatannya menguap.

Dengan usianya yang sudah 32, bisa jadi ini adalah Piala Dunia terakhirnya. Pada Piala Dunia 2014, Klose akan berusia 36 tahun, dengan banyaknya pemain muda yang tengah mencuat, sulit kemungkinannya untuk kembali dipanggil--itu pun kalau ia juga belum pensiun.

Lima Gol dari Empat Nama Berbeda

Gambar

Setelah duel perebutan tempat ketiga digelar, ada empat pemain yang jadi kandidat topskorer dengan masing-masing lima gol. Meski terbilang luar biasa, ini belum bisa mengalahkan catatan 1994.

Uruguay berhadapan dengan Jerman untuk berebut posisi tiga, Minggu (11/7/2010) dinihari WIB. Partai itu berakhir dengan kemenangan 3-2 buat 'Der Panzer'.

Thomas Mueller bikin Jerman unggul duluan lewat gol pada menit 18. Edison Cavani bikin skor imbang lagi pada menit 27. Uruguay berbalik unggul lewat Diego Forlan pada menit 51, hanya untuk disamakan Jerman lewat Marcell Jansen lima menit kemudian.

Sami Khedira akhirnya memastikan kemenangan untuk Jerman lewat golnya delapan menit menjelang bubaran. Laga sengit ini pun tuntas dengan tiga gol dari kubu Jerman, berbalas dua dari Uruguay.

Berkat hasil tersebut, Forlan dan Mueller menambah pundi-pundi golnya di Piala Dunia 2010 menjadi lima. Ini bikin mereka setara dengan Wesley Sneijder (Belanda) dan David Villa (Spanyol).

Keempat nama itu kini sama-sama menjadi topskorer sementara dengan raihan lima gol. Situs FIFA sendiri mencatat rekor untuk pemain terbanyak dengan setidaknya lima gol dalam satu gelaran Piala Dunia adalah enam orang.

Catatan itu hadir dalam gelaran Piala Dunia 1994, di mana Oleg Salenko, Hristo Stoichkov, Kennet Andersson, Roberto Baggio, Juergen Klinsmann dan Romario sempat sama-sama membuat lima gol. Stoichkov dan Salenko akhirnya jadi topskorer dengan masing-masing enam gol.

Mungkin akan kian menarik jika Sneijder dan Villa gagal menambah gol di final, Senin (12/7/2010) dinihari WIB, sehingga gelar topskorer Piala Dunia 2010 akan disandang empat nama.

Pembuktian Mental Panser Muda

Gambar

Jerman terjun di Piala Dunia 2010 dengan materi pemain muda. Panser muda membuktikan bahwa usia tidak berpengaruh dengan kondisi mental mereka. Laga kontra Uruguay adalah buktinya.

Para pemain muda menjadi pilar juara dunia tiga kali itu dalam mengarungi Piala Dunia 2010. Sebutlah Thomas Mueller, Sami Khedira, Mesut Oezil, Manuel Neuer, atau Holger Badstuber. Bagi sebagian dari mereka, South Africa 2010 merupakan Piala Dunia pertama.

Namun tak ada rasa canggung yang ditunjukkan oleh Panser Muda. Anak buah Joachim Loew mampu tampil apik. Dua negara kuat Inggris dan Argentina digelontor oleh Mueller dkk. dengan masing-masing empat gol.

Penampilan itu membuat Jerman menjadi salah satu tim favorit juara. Namun gelar juara Piala Dunia ke-19 ini ternyata masih bukan milik mereka. Perjalanan Der Panzer harus berhenti di semifinal.

Meski gagal mendapat gelar utama, namun Jerman berhasil memenangi tempat ketiga. Sebuah pencapaian yang harus diapresiasi, mengingat materi tim yang mengandalkan pemain muda dan ini merupakan kali pertama mereka terjun di kejuaraan sekelas Piala Dunia.

Tempat ketiga didapat usai Jerman mengalahkan Uruguay 3-2. La Celeste merupakan lawan yang alot. Bahkan Diego Forlan dkk, sempat unggul 2-1 sebelum akhirnya Die Nationalelf membalikkan keadaan dan menang.

"Memasuki babak kedua, ketika kami dipaksa untuk berpikir keras, kita semua melihat kekuatan mental yang dimiliki tim untuk mengatasi keadaan dan meraih kemenangan," tegas Loew seperti dikutip dari AFP.

"Saya puas dan tim berhak atas kemenangan ini. Bersama kami mampu meraih prestasi. Ini sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam pikiran kami delapan atau sembilan bulan silam," pungkas dia.

Mueller pemain muda tersubur kedua setelah Pele

Gambar

Thomas Mueller main lagi dan langsung bikin gol. Absen di laga semifinal saat Jerman melawan Spanyol, Mueller kembali unjuk ketajaman saat melawan Uruguay untuk perebutan tempat ketiga.

Menjadi salah satu pilar 'Die Mannschaft' pada turnamen Piala Dunia 2010, Mueller berhasil merebut perhatian publik dunia dengan aksinya yang atraktif dan performa yang gemilang.

Bisa bermain di tiga posisi -sebagai gelandang serang, striker ataupun pemain sayap- pemain Bayern Munich ini adalah hasil jebolan timnas junior Jerman.

Karir internasional Mueller bersama Jerman baru dimulai November 2009 silam untuk ujicoba melawan Pantai Gading. Namun, debut Mueller tertunda karena laga tersebut dibatalkan akibat tragedi bunuh diri kiper Jerman Robert Enke.

Sempat "dikembalikan" ke timnas junior Piala Eropa U-21 untuk menambah jam terbang, Mueller baru benar-benar memulai debut saat laga persahabatan melawan Argentina. Laga ini takkan terlupakan Mueller karena dia diremehkan Diego Maradona yang menyebut Mueller sebagai ball-boy.

Di Afrika Selatan, Mueller mulai menunjukkan taringnya. Berawal dari gol pertamanya saat melibas Australia, Mueller seakan tak bisa dihentikan.

Performa puncaknya adalah saat menghadapi Inggris di babak 16 besar dengan mencetak 2 gol. Saat duel dengan Argentina pun, Mueller unjuk gigi di depan Maradona dengan membuka gol pertama bagi Jerman.

Baru akan genap berusia 21 tahun September nanti, Mueller kini tercatat sebagai pemain termuda kedua yang berhasil meraih lima gol sepanjang rekor Piala Dunia, sebagaimana dikutip situs FIFA. Sebelumnya ada legenda Brasil Pele dengan usia 17 tahun 249 hari pada tahun 1958.

Prestasi itu digenapkan Mueller dengan satu golnya ke gawang Uruguay, Minggu (11/7/2010) dinihari WIB. Penampilan apiknya di laga itu pun membuatnya diganjar penghargaan Man of The Match.

Ketiadaan dirinya saat Jerman menghadapi Spanyol di babak semifinal pun disebut-sebut sebagai satu alasan kekalahan timnya. Luar biasa bukan?

Dengan demikian, Jerman saat ini boleh saja gagal membawa pulang trofi juara. Tapi setidaknya Mueller menjanjikan masa depan cerah untuk 'Der Panzer'.

June 17, 2010

RAPOR PEMAIN: Prancis 0-2 Meksiko

France vs Mexico,World Cup 2010(Getty Images)

PRANCIS

Lloris: 6 – Bekerja keras untuk mengamankan bola back pass konyol yang sering dilakukan pemain belakang. Terlalu kasar atas terjadinya gol pertama Meksiko.

Sagna: 5 – Tidak mampu mengimbangi pergerakan rekan satu klubnya, Carlos Vela sebelum ditarik keluar. Menjadi kelemahan Prancis, karena sektor kanan mudah ditembus pemain Meksiko, terutama di babak pertama.

Abidal: 4,5 – Performa buruk diperlihatkan bek kiri Prancis ini. Menjadi penyebab terjadinya penalti yang membuat Prancis tertinggal dua gol. Pemain berpengalaman seperti Abidal harusnya bisa bermain lebih baik.

Gallas: 5 – Kembali memperlihatkan permainan yang buruk. Kalah adu lari dengan pemain depan Meksiko, sekalipun berada di belakangnya. Melakukan back pass buruk yang bisa mengancam gawang sendiri.

Evra: 5,5 – Kapten Prancis ini terlihat menangi ketika lagu kebangsaan dinyanyikan. Memperlihatkan performa meyakinkan di awal babak pertama. El Tri jarang melakukan serangan di sektor kiri.


Toulalan: 6 –
Mampu bangkit setelah bermain buruk, dan sering kehilangan bola dengan mudah. Kendati demikian, Toulalan sedikit berkembang di babak kedua. Kartu kuning yang didapatnya membuat dia absen di pertandingan terakhir.

Diaby: 5,5 – Lebih baik dibandingkan pertandingan pertama, namun tidak terlalu maksimal. Hanya sesekali turut membantu serangan, mengingat ia ditempatkan ke posisi lebih ke dalam oleh Domenech.

Govou: 5 – Patut disalahkan atas performa buruknya, sehingga Meksiko bisa merajalela di sektor kanan. Hampir tidak pernah ikut membantu serangan. Performa yang mengecewakan telah diperlihatkan pemain ini.

Ribery: 5 – Salah satu bintang Prancis yang meredup di Piala Dunia kali ini. Mendapat tugas baru di belakang striker tidak menjadikan Ribery tampil impresif di pertandingan ini.

Malouda: 6 – Mendapat peran penuh untuk lebih bergerak leluasa, dan mampu menghadirkan ancaman di pertahanan Meksiko, terutama di babak kedua.

Anelka: 5 – Tidak nyaman dengan penempatan posisinya sedikit lebih ke tengah oleh Domenech. Anelka kehilangan kreativitas di sektor depan, dan beberapa kali salah pengertian dengan pemain tengah.

Pemain Pengganti

Gignac: 5 – Dimasukkan menggantikan Anelka untuk menambah daya dobrak Prancis. Pergantian pemain yang sia-sia, karena tak terlalu memberikan pengaruh terhadap permainan.

Valbuena: 5 – Tampil bagus di laga uji coba, tapi mengalami penurunan di ajang sesungguhnya.

MEKSIKO

Perez: 6,5 – Tidak terlalu bekerja keras di pertandingan ini. Hanya sekali melakukan penyelamatan ketika mengantisipasi tendangan Malouda.

Osorio: 7,5 – Bermain disiplin dan solid menggalang pertahanan. Tidak ada ancaman berbahaya dari pemain Prancis di sektor kanan Meksiko.

Moreno: 7,5 – Salah satu pemain yang membuat Prancis terlihat mandul di laga ini. Hampir tidak pernah bekerja keras menahan serbuan Prancis. Ini disebabkan dia pintar mengambil posisi.

Rodriguez: 7,5 – Beberapa kali melakukan pelanggaran terhadap pemain Prancis. Namun performanya patut diacungi jempol. Pintar mengkoordinasi pertahanan, sehingga gawang Meksiko jarang mendapat ancaman.

Salcido: 8 – Performa luar biasa diperlihatkan bek kiri ini. Rajin membantu serangan, dan efektif di pertahanan, karena jarang mendapat ancaman serius dari Gouvo.

Juarez: 6,5 – Sempat bekerja keras menghentikan pergerakan Malouda di aal babak kedua. Tidak terlalu sering naik membantu serangan.

Marquez: 8 – Salah satu pemain Meksiko yang tampil brilian. Sempat gugup di awal laga, namun bisa memperbaikinya. Umpan-umpanya, termasuk kepada Hernandez membuat Meksiko bermain nyaman.

Torrado: 7 – Gelandang enerjik ini membuat pemain Prancis tidak mendapatkan waktu istirahat sedikit pun untuk bernafas. Perannya cukup besar di sektor tengah pada babak kedua.

Dos Santos: 7,5 – Menikmati penampilannya sepanjang Piala Dunia ini. Mendukung Franco dengan baik, cepat ikut membantu serangan, dan jarang menemui kesulitan dari pertahanan Prancis.

Franco: 7,5 – Rajin membantu lini tengah dan pertahanan, pemain ini seperti tidak pernah kehabisan tenaga. Memaksa Abidal jatuh bangun menjaga pertahanannya.

Vela: 7 – Mendatangkan malapetaka bagi kedua rekannya di klub, Sagna dan Gallas sebelum akhirnya terpaksa ditarik keluar karena mendapat cedera. Sempat melepaskan tembakan yang melebar dari gawang Prancis.

PEMAIN PENGGANTI


Barrera: 7 – Masuk menggantikan Vel di babak pertama, Barrera tampil tidak mengecewakan. Terpaksa dijatuhkan Abidal yang membuat Meksiko mendapatkan hadiah penalti.

Hernandez: 8 –
Tampil luar biasa di laga ini, terutama pada 35 menit terakhir. Menyumbang satu gol kemenangan Meksiko.

Blanco: 7,5 –
Pemain boleh saja sudah veteran, tapi umpannya masih bagus. Bukan hanya kontribusi terhadap permainan Meksiko, namun juga turut andil dalam kemenangan El Tri.

June 12, 2010

Jelang Inggris vs AS: Anggap AS Seperti Kroasia, Inggris

Gambar

Tim Amerika Serikat diyakini akan memberikan perlawanan ketat saat menghadapi Inggris. Fabio Capello menyerukan timnya supaya tampil seperti saat melawan Kroasia di babak kualifikasi.

Secara teori Inggris memiliki peluang lebih besar dari lawannya itu. Tujuh dari sembilan laga terakhir yang mempertemukan keduanya selalu dimenangi tim St George Cross. Satu-satunya kekalahan Inggris diderita di Piala Dunia 1950 dimana kala itu The Yanks menang 1-0.

Tetapi, AS terbukti telah menunjukkan progres yang baik belakangan dengan tampil meyakinkan di Piala Konfederasi 2009. Meskipun harus puas menjadi runner-up usai dikalahkan Brasil di final, tetapi Tim Howard dkk berhasil menorehkan catatan apik di babak sebelumnya.

AS dengan gemilang menggebuk juara Eropa, Spanyol 2-0. Dan itulah kekalahan kedua yang diterima La Furia Roja dalam 46 laga terakhirnya.

Walau timnya lebih diunggulkan, Capello tak mau terlena. Ia menyerukan anak buahnya supaya tampil trengginas seperti ketika menghancurkan Kroasia 5-1 dan 4-1 dalam laga home dan away di babak kualifikasi. Momen itu dinilai sangat penting dalam mengembalikan kepercayaan diri tim karena Krosia adalah tim yang menggagalkan Inggris ke putaran final Euro 2008.

"Pertandingan pembukaan selalu menjadi laga yang berat, terutama melawan AS yang selalu bermain bagus di sebuah Piala Dunia. Apa yang saya inginkan adalah performa gemilang yang ditunjukkan tim kala mengalahkan Kroasia 5-1 di Wembley," seru Capello kepada The Sun.

"Itu adalah momen spesial dan permainan terbaik yang pernah kami mainkan. Kami telah memenangi laga away 4-1 di Zagreb sebelumnya di kualifikasi. Malam itu, kami membunuh hantu Kroasia."

"Itu adalah kenangan yang jelas buat pemain dan suporter. Kepercayaan diri telah kembali. Kembali menampilkan performa demikian akan buat saya lebih dari sekedar bahagia. Akan tidak ada batas yang tidak bisa kami capai," tutup eks arsitek AC Milan dan Real Madrid itu.

Duel antara AS dengan Inggris akan dihelat di Stadion Royal Bafokeng, Minggu (13/6/2010) dinihari WIB. Laga ini kejuaraan besar pertama Capello bersama Inggris.

Prancis Menunggu Generasi Emas

Gambar

Generasi emas Prancis yang bersinar di akhir tahun 1990-an kini sudah berakhir. Les Bleus pun menunggu generasi emas pengganti yang kini tengah terbentuk.

Prancis mengukir prestasi gemilang menjelang pergantian millenium. Dua gelar internasional nan prestisius mereka rengkuh yakni Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

Era Zinedine Zidane, Lilian Thuram, Youri Djorkaeff, Marcell Desailly, dkk. sudah berakhir. Kini tanggungjawab untuk menjaga reputasi Les Bleus ada di pundak para pemain muda seperti Hugo Lloris, Andre Pierre Gignac, Yoan Gourcuff, dan Franck Ribery. Mereka dibantu para veteran seperti Thierry Henry, Nicolas Anelka dan William Gallas.

Meski begitu masa "transisi" yang dijalani tim Ayam Jantan berlangsung berat. Di kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Eropa, tim asuhan Raymond Domenech menempuh jalan terjal.

Tak ayal hal tersebut menimbulkan sorotan bagi Prancis. Di partai pertama di World Cup 2010 melawan Uruguay, Sabtu (12/6/2010) dinihari WIB Prancis hanya mampu memetik hasil imbang.

Mantan pemain Marcell Desailly menilai bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Prancis. "Saya sepenuhnya yakin kepada tim Prancis saat ini. Saya pikir mereka memiliki masa depan cerah. Mereka telah menerima banyak kritik akhir-akhir ini namun mereka bisa menepikan itu semua dengan memulai rentetan kemenangan," ujar Desailly seperti dilansir dari situs resmi FIFA.

Pria yang pernah memperkuat AC Milan dan Chelsea itu menilai bahwa generasi Ribery dkk kali ini lebih baik daripada generasinya. Desailly mengatakan adalah tugas bagi pelatih untuk memoles "generasi emas" ini agar mampu memperoleh hasil gemilang.

"Saya menilai generasi kali ini jauh lebih berbakat daripada generasi saya. Mereka hanya belum memiliki kesempatan untuk unjuk gigi."

"Pemain berada dalam bentuk terbaik dan kini tugas pelatih untuk meramu taktik yang tepat. Tak ada alasan untuk pesimis. Segalanya berlangsung dengan baik," kata pria berusia 41 tahun itu.

June 8, 2010

Xavi: Lampard-Gerrard Fantastis


Gambar

Selama ini Frank Lampard dan Steven Gerrard diklaim tak bisa bermain bersama di lini tengah. Namun ada yang menilai justru keduanya adalah duet yang fantastis dan bisa jadi kunci Inggris di Piala Dunia.

Tak dipungkiri Lampard dan Gerrard adalah dua gelandang kelas dunia yang pernah dimiliki persepakbolaan Inggris atau mungkin dunia sepakbola secara keseluruhan. Performa di klubnya masing-masing sudah cukup menggambarkan semuanya.

Namun begitu keduanya masuk ke level timnas dan dimainkan berbarengan malah berbalik 180 derajat. Jika bukan Lampard yang bermain buruk, Gerrard lah yang seperti itu atau bahkan keduanya.

Jelas ini jadi pekerjaan rumah bagi Fabio Capello yang berencana akan menduetkan Lampard dan Gerrard dalam formasi 4-4-2 kesukaannya. Apalagi laga pembuka Inggris di Piala Dunia tinggal berjarak tiga hari lagi.

Jika keraguan selama ini tertuju pada kedua pemain itu, lain halnya dengan Xavi Hernandez. Menurut playmaker timnas Spanyol itu, Lampard dan Gerrard tak bermasalah jika harus berduet karena keduanya adalah pesepakbola hebat dan tak sulit beradaptasi untuk hal itu.

"Lampard dan Gerrard bagiku adalah pemain kelas satu," tegas Xavi di situs resmi FIFA.

"Aku senang melihat mereka bermain karena mereka memandang sepakbola itu dengan baik. Mereka mencetak banyak gol dan selalu siap untuk menembak. Aku menyukai mereka karena mereka bermain di posisiku, aku memperhatikan mereka lebih dan mereka adalah pemain fantastis," sambungnya.

Tak hanya bersuara soal Lampard dan Gerrard, Xavi pun turut mengomentari soal Inggris bersama negaranya turut difavoritkan jadi juara di Afrika Selatan nanti. Xavi memuji sosok Fabio Capello sebagai kunci lain yang bakal membawa Inggris berbicara banyak di Piala Dunia.

"Inggris bagiku seperti Spanyol. Mereka bisa jadi salah satu favorit di Piala Dunia namun sebelum ini mereka tidak bisa berbuat banyak. Aku pikir yang jadi favorit adalah tim yang pernah menang sebelumnya," ungkap pemain berusia 30 tahun itu.

"Inggris mempunyai kesempatan dengan pemain dan pelatih yang bagus dalam diri Capello. Dia telah menunjukkan dirinya adalah pelatih yang hebat kemana pun dia pergi. Dia memenangi dua titel liga dengan Real Madrid dan begitu juga di Italia. Baik pelatih dan pemain sama-sama bagus," tutup Xavi.

Nomor 10, Kaka 'Pimpin' Brasil di Afsel

Gambar

Kaka dapat kehormatan besar dari timnas Brasil di Piala Dunia 2010 ini. Gelandang Real Madrid itu dipercaya untuk memakai jersey keramat bernomor punggung 10.

Seperti di banyak tim lainnya, mendapat nomor punggung 10 jadi kebanggan besar buat semua pesepakbola. Di banyak negara atau klub, nomor tersebut menjadi milik nama-nama besar yang kemudian melegenda.

Khusus di Brasil, nomor punggung 10 sebelumnya pernah dipakai Pele, Zico dan Ronaldinho. Dan untuk Piala Dunia 2010 ini, Kaka dapat kehormatan untuk memakai nomor tersebut.

Nomor 10 di Brasil sudah dimiliki Kaka sejak Piala Konfederasi tahun lalu. Sebelumnya, di ajang Copa America 2007, nomor tersebut jadi milik Diego Ribas, Kaka sendiri tak berpartisipasi di ajang tersebut.

Berikut skuad dan nomor punggung Brasil di Piala Dunia 2010 seperti dirilis oleh asosiasi sepakbola negara tersebut dan dikutip dari AS.

1 Julio Cesar
2 Maicon
3 Lucio
4 Juan
5 Felipe Melo
6 Michel Bastos
7 Elano
8 Gilberto Silva
9 Luis Fabiano
10 Kaka
11 Robinho
12 Gomes
13 Daniel Alves
14 Luisao
15 Thiago Silva
16 Gilberto
17 Joshua
18 Ramires
19 Baptista
20 Kleberson
21 Nilmar
22 Doni
23 Grafite

Jelang Piala Dunia: Gerrard kapten 'Tiga Singa'

Gambar

Di Liverpool Steven Gerrard adalah kapten sekaligus inspirator tim tersebut. Kini harapan yang sama pun disematkan pada Gerrard ketika ia menerima jabatan pemimpin baru Inggris sepeninggal Rio Ferdinand.

Ferdinand harus mengubur impiannya tampil di Piala Dunia karena cedera ligamen lutut kirinya usai menjalani sesi latihan Jumat (4/6/2010) kemarin. Dawson ditarik sebagai pengganti bek asal Manchester United itu.

Selain memanggil Dawson sebagai pengganti, Fabio Capello pun telah menurunkan ban kapten yang seharusnya melingkar di lengan Ferdinand kepada wakilnya Gerrard.

Jelas ini kebanggaan tersendiri buat Gerrard yang mana baru saja melewati musim buruk bersama Liverpool. Dan dipilihnya Gerrard pun mendapat apresiasi tinggi dari Frank Lampard.

Gelandang Chelsea itu menganggap sikap kepemimpinan yang dipunyai Gerrard selama menjabat kapten The Reds bisa jadi pengalaman berharga untuk membawa The Three Lions berprestasi di Afrika Selatan. Bahkan Lampard tak segan memuji Gerrard sebagai inspirator tim.

"Saya pikir dia akan melakukan pekerjaan yang sama seperti di Liverpool di mana ia tampil fantastis setiap tahunnya," puji Lampard di situs resmi Liverpool.

"Menjadi kapten Inggris adalah tanggung jawab besar bagi siapa pun yang mengembannya dan saya pikir sikap Steven di luar lapangan direspek semua orang," sambungnya.

"Dia bermain dengan penuh inspirasi dan pemain yang selalu ingin tampil baik juga. Dan saya pikir seperti itulah seorang kapten," pungkas Lampard.

June 4, 2010

RESMI: Benitez Mundur

EPL : Rafael Benitez (Liverpool)

Spekulasi masa depan Rafael Benitez di Liverpool terkuak sudah. Pelatih asal Spanyol yang pernah berjaya dengan memberikan gelar Liga Champions 2005 itu akhirnya mengakhiri masa kerja bersama tim Merseyside Merah.

Keputusan tersebut sudah dilansir dalam laman resmi klub.

"Liverpool FC memastikan bahwa Rafael Benitez mengakhiri kerja sama dengan kesepakatan bersama," bunyi pernyataan resmi.

"Benitez dibebastugaskan dari jabatan manajer tim yang sudah disandangnya selama enam tahun. Direksi klub ingin menyampaikan rasa hormat atas jasa-jasanya dan berharap dia mendapatkan yang terbaik di masa depan."

"Kini direksi meminta direktur pengelola Christian Purslow, dengan bantuan duta besar klub Kenny Dalglish, untuk secara resmi mulai mencari kandidat yang pantas untuk posisi manajer."

Benitez menyampaikan salam perpisahan dengan simpatik.

"Sungguh sedih harus mengumumkan bahwa saya tidak lagi menangani Liverpool. Saya ingin berterima kasih kepada semua staf dan pemain atas kerja keras mereka," tukasnya.

"Saya akan selalu mengenang masa-masa indah dalam hati. Begitu pula dengan dukungan besar dari para pendukung selama masa-masa sulit dan segenap cinta dari Liverpool. Saya tak punya kata selain terima kasih untuk semua kiprah selama bertahun-tahun ini dan saya sangat bangga pernah menjadi manajer klub ini."

"Terima kasih banyak dan ingatlah selalu, you'll never walk alone."

Siapa Pantas Gantikan Benitez?

Martin O'Neill - Aston Villa (Getty Images)

Rafa Benitez akhirnya tak lagi menduduki kursi jabatan pelatih Liverpool untuk musim depan, setelah mencapai kesepakatan dengan klub untuk mengakhiri kontraknya lebih awal.

Kabarnya, kedua pihak sudah mencapai kata sepakat mengenai tetek bengek dari pemutusan kontrak tersebut.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah siapa yang akan menggantikan posisi Benitez di kursi pelatih Liverpool untuk musim depan.

Sejumlah nama memang muncul dalam sejumlah media mengenai calon pelatih Liverpool yang baru, seperti pelatih Aston Villa Martin O'Neill dan arsitek finalis Liga Europa musim ini, Fulham, Roy Hodgson.

Keduanya dinilai memiliki kriteria yang pas untuk membawa Liverpool ke depan, dengan pengalaman yang mumpuni dalam mengatur tim, meski secara prestasi keduanya tak banyak mengukir catatan fenomenal.

Kandidat lain ada pada Guus Hiddink, pelatih tim nasional Turki. Pria asal Belanda itu juga sempat mengisyaratkan keinginan kembali menangani klub Inggris setelah sempat mendapat kesempatan itu bersama Chelsea dua musim lalu.

Dalam hal prestasi, Hiddink juga memiliki sejarah kesuksesan yang cukup panjang. Juara Liga Champions, kompetisi domestik dan mengantar tim nasional medioker berjaya di ajang Internasional seperti Piala Dunia dan Piala Eropa bukanlah hal baru baginya.

Opsi lain ada di diri Kenny Dalgish, yang sekarang menjadi duta akademi Liverpool. Pengalaman yang dimilikinya bersama Liverpool dan seluk beluk internal tim yang sudah di luar kepalanya menjadi salah satu faktor yang bisa menguntungkan menjadikannya dalam bursa kandidat.

Dalgish juga sudah mendapat tempat tersendiri di hati fans Liverpool, mengingat ia pernah menjadi pemain juga menangani klub di tahun 1985 hingga 1991. Rapornya juga cukup bagus.

Meski sejumlah nama sudah masuk dalam daftar kandidat, Liverpool menyatakan belum akan mengambil langkah cepat untuk menunjuk pelatih baru tim. Situasi ini menjadi hal yang baik bagi media untuk membangun opini publik mengenai siapa yang pantas menangani Liverpool musim depan.

June 1, 2010

Inilah Skuad Italia di PD 2010

Gambar

Marcello Lippi akhirnya mengumumkan 23 nama yang bakal memperkuat Italia di Piala Dunia. Lippi juga mencoret lima nama sebelum mengumumkan skuad resmi tersebut.

Di antara ke-23 nama tersebut, tak terdapat nama striker AC Milan Marco Borriello. Bersama Borriello, turut dicoret pula penyerang Villarreal Giuseppe Rossi.

Tiga nama lainnya yang juga dicoret oleh Lippi adalah kiper Palermo Salvatore Sirigu, gelandang Cagliari Andrea Cossu dan bek Palermo Mattia Cassani. Sementara di antara yang terpanggil, banyak terdapat wajah-wajah baru untuk Piala Dunia.

Mereka di antaranya adalah Salvatore Bocchetti (Genoa), Leonardo Bonucci (Bari), Domenico Criscito (Juventus), Christian Maggio (Napoli) hingga Fabio Quagliarella (Napoli) dan Antonio Di Natale (udinese).

Berikut adalah skuad Italia untuk Piala Dunia nanti.

Kiper: Gianluigi Buffon (Juventus), Morgan De Sanctis (Napoli), Federico Marchetti (Cagliari)

Bek: Salvatore Bocchetti (Genoa), Leonardo Bonucci (Bari), Fabio Cannavaro (Juve), Giorgio Chiellini (Juventus), Domenico Criscito (Genoa), Fabio Grosso (Juve), Nicola Legrottaglie (Juve), Christian Maggio (Napoli), Gianluca Zambrotta (Milan)

Gelandang: Mauro German Camoranesi (Juve), Ivan Gennaro Gattuso (Milan), Claudio Marchisio (Juve), Riccardo Montolivo (Fiorentina), Angelo Palombo (Sampdoria), Simone Pepe (Udinese), Andrea Pirlo (Milan)

Penyerang: Antonio Di Natale (Udinese), Alberto Gilardino (Fiorentina), Vincenzo Iaquinta (Juventus), Giampaolo Pazzini (Sampdoria), Fabio Quagliarella (Napoli)

Toni Jagokan Inggris Juara

Gambar

Meski berkewarganegaraan Italia, Luca Toni berpendapat bahwa negaranya itu tak bakal menjadi juara di Piala Dunia. Sebaliknya, ia malah menjagokan Inggris.

Toni mungkin menjadi sedikit dari warga negara Italia yang mengharapkan Inggris menjadi juara di Afrika Selatan nanti. Orang yang lainnya? Tentu saja pelatih The Three Lions sendiri, Fabio Capello.

"Saya pikir, Inggris-nya Fabio Capello yang akan mengangkat trofi juara," ujarnya singkat di Football Italia.

Toni sendiri pernah merasakan nikmatnya menjuarai Piala Dunia mengingat dirinya adalah anggota skuad Azzurri pada tahun 2006. Namun, ia gagal kembali dipanggil tahun ini.

Mengenai kegagalannya menembus skuad Italia, Toni mengaku tak kaget. Meski demikian, rasa sedih juga tetap ada.

"Saya tak pernah mendengar apa-apa dari (Marcello) Lippi. Saya sedih karena akan kehilangan rekan-rekan dan turnamen tersebut."

"Saya masih berharap sampai saat terakhir, tapi jujur saja, saya tak terkejut," tukasnya.

Louis Vuitton Bikin Trofi Piala Dunia Bergaya

Gambar

Kali ini akan ada yang beda dari trofi Piala Dunia. Ada semburat gaya dari piala yang jadi rebutan 32 negara musim panas nanti, berkat sentuhan dari Louis Vuitton.

Louis Vuitton atau LV, rumah mode dan tas tenar asal Prancis, baru saja memperkenalkan sebuah tas elegan yang dibuat khusus untuk membawa-bawa trofi Piala Dunia.

Ini akan jadi pemandangan beda. Masalahnya, semenjak turnamen ini digelar pada tahun 1930, trofi Piala Dunia selalu dipindahkan dengan menggunakan tempat yang berbahan logam. Alasannya tentu untuk keamanan, tapi juga bikin si piala jadi terlihat "kaku".

Maka dari itu LV ingin memberikan sesuatu yang beda untuk gelaran kali ini. "Tak ada alasan keamanan juga tidak bisa berbarengan dengan keeleganan," ceplos juru bicara Louis Vuitton Antoine Arnault, yang ditemani Supermodel Naomi Campbell, di Reuters.

Tempat yang berbahan dasar kulit dan berbentuk seperti persegi panjang ini memang jauh dari kesan kaku. Bagian-bagian penguncinya mencuatkan warna emas nan kinclong dan seluruh permukaannya dipenuhi logo LV.

Niatan bikin trofi Piala Dunia jadi lebih bergaya tak lepas dari inisiatif FIFA yang mengorder tas khusus ini pada bulan Maret lalu. Bahkan LV juga disebut sudah dapat kontrak untuk membuat tas sejenisnya di Piala Dunia empat tahun mendatang.

May 28, 2010

Ballack cidera, Lahm Kapten Tim Jerman

Gambar

Pelatih Joachim Loew menunjuk Philipp Lahm sebagai kapten tim Jerman di Piala Dunia 2010. Bek Bayern Munich ini menggantikan posisi Michael Ballack yang absen karena cedera.

Lahm merupakan pemain Jerman yang juga pernah mperkuatr Der Panzer di Piala Dunia 2006. Bek kanan berusia 26 tahun ini telah mengantongi 64 caps dan juga telah menyumbangkan tiga gol bagi tim Jerman.

Hal tampaknya yang menjadi pertimbangkan Loew memilih Lahm karena faktor pengalamannya. "Lahm bermain di posisinya dengan kelas tinggi dan akan mengambil alih peran kapten," ungkap pelatih Jerman ini seperti dilansir Reuters.

Sementara Bastian Schweinsteiger diminta untuk membantu Lahm sebagai wakil kapten tim Jerman. Loew juga telah memilih Manuel Neuer kiper utama mereka saat tampil di Afrika Selatan nanti.

"Bastian Schweinsteiger, di lapangan, akan memainkan peran Ballack dan menafsikarkan caranya. Sedangkan Philipp Lahm akan menjadi kapten, Schweinsteiger akan menjadi wakil kapte, " kata Loew.

"Kami telah memutuskan Neuer di Piala Dunia ini dan dia akan berada di bawah gawang menghadapi Hungaria di laga ujicoba besok. Ini keputusan sulit karena Wiese sangat baik di musim ini dan Butt tampil di final Liga Champions," ujarnya.

Menysul absennya Ballack dan Christian Traesch, kini Jerman hanya memiliki 25 pemain. Namun Loew mengatakan bahwa dia tidak ingin terburu-buru menentukan ke-23 skuadnya dan itu akan dilakukan saat mendekati deadline 1 Juni nanti.

"Saya akan mengambil keputusan hanya saat saya benar benar sduah harus melakukannya karena saya ingin tetap mempertahankan opsi tetap terbuka dan pemain selalu dapat saja mendapatkan cedera," pungkasnya.

Capello : Argentina Ancaman Besar bagi Inggris

Gambar

Manajer Inggris Fabio Capello memuji Spanyol adalah tim yang sangat berbahaya di Piala Dunia 2010 ini. Namun ancaman terbesar bagi tim Inggris menurut Capello akan datang dari tim Argentina.

Argentina sempat kesulitan di babak kualifikasi untuk bisa lolos ke putaran final di Afrika Selatan. Namun skuad besutan Diego Maradona ini memiliki pemain berbakat seperti Lionel Messi, Sergio Aguero, Carlos Tevez dan Diego Milito.

Capello pun mengakui bahwa Argentina bisa menjadi ancaman terbesar bagi skuadnya. "Saya mewaspadai Argentina. mereka mungkin tim dengan paling banyak pemain berbakat," ungkapnya seperti dilansir Sky Sport.

Namun pelatih asal Italia tidak memandang enteng lainnya seperti Brasil dan juga juara bertahan Eropa, Spanyol. "Brasil adalah tim yang kompak dan solid, gaya mereka sangat sedikit Brasil dan sangat Eropa," ungkap Capello.

"Spanyol adalah juara Eropa. Mereka dapat bermain sangat baik. Mereka telah bersama-sama dan tidak hilang kebersamaan, mereka sangat berbahaya. Untuk tim Eropa lainnya, jangan lupa Italia adalah juara dunia," pungkasnya.

Jose Mourinho, 'Simalakama' Sepakbola Eropa


Seusai perhelatan final Liga Champions antara Inter Milan vs Bayern Munich sampai Piala Dunia 2010, fokus perhatian sepakbola akan tumpah kepada seputar masa depan Jose Mourinho.
Rabu, 26 Mei 2010, 15:36 WIB

Seusai perhelatan final Liga Champions antara Inter Milan vs Bayern Munich sampai pagelaran Piala Dunia 2010, fokus perhatian sepakbola akan tumpah kepada seputar masa depan Jose Mourinho. Ya, pria Portugal 47 tahun itu kembali menyita headline-headline media Eropa.

Tentu, berkat sukses besarnya mencetak La Seconda Grande Inter (Kejayaan Inter Milan jilid II) musim ini dengan menyambar treble winners: Liga Champions, Serie A dan Coppa Italia. Sukses besar yang justru membuat Presiden Inter, Massimo Moratti bak makan buah simalakama.

Moratti belakangan tentu susah tidur, karena dihadapkan pada pilihan yang sama-sama sulit. Sukses besar, tapi Mourinho pergi. Atau tak kunjung menyamai sukses besar Sang Kakek, Angelo Moratti dengan La Grande Inter era 1960an yang selalu menjadi mimpinya selama ini.

Ada satu hal lagi yang membuat Moratti bersedih. Mourinho akan pergi dengan 'melucuti' pasukannya. Mou akan membawa beberapa pilar pasukannya yang dianggap terbaik ke klub anyarnya (baca: Real Madrid). Seperti yang dilakukannya kepada FC Porto dan Chelsea.

Treble winners membuat Mourinho berhak mengklaim klausul yang memperbolehkannya hijrah ke klub lain. Dan ungkapan yang sering didengungkan Real Madrid kembali benar adanya.

"Jika Real Madrid sudah memanggil, pemain dan pelatih terbaik dunia akan sulit menolaknya."

Mourinho kini bak Sang Penguasa Laut asal Portugal di abad 15, Vasco da Gama. Bedanya, Mourinho ingin meluaskan jajahan di tiga Liga akbar di Eropa yang disebutnya sebagai Grand Slam: Inggris, Italia dan Spanyol. Sedangkan
Vasco menemukan jalan ke India dan Brasil.

Sukses di Inggris bersama Chelsea, di Italia bersama Inter, kini The Special One membidik Liga Spanyol lewat Real Madrid. Meski pria melankolis dan pragmatis itu sebenarnya tak tega menjadi playboy di klub-klub Eropa.

"Saya menangis ketika kembali ke Chelsea. Berat melawan mantan teman-teman saya. Air mata saya menetes saat itu," kata Mourinho ketika hadir kembali di Stamford Bridge bersama Inter guna menaklukkan The Blues.

Air mata Mourinho kembali menetes ketika Inter memastikan treble dengan menjuarai Liga Champions. Mourinho memberikan isyarat akan kembali meninggalkan orang-orang yang dicintainya.

Cinta Moratti & Roman

Mourinho sangat mencintai Presiden Massimo Moratti. Presiden yang tak pernah ikut campur soal teknis. Ibaratnya, "yang penting Inter juara. Kau ingin pemain mana saya beri uang untuk membelinya," begitu kata Moratti.

Mou juga mencintai para pemain Inter yang sangat respek padanya. Bahkan, si anak bengal Mario Balotelli yang belakangan dibuatnya insyaf.

Mourinho sangat mencintai Interisti. Seperti halnya kala ia mencintai fans The Blues dengan melemparkan medali yang diraihnya di Inggris ke kerumunan suporter di Stamford Bridge.

"Fans lebih berhak mendapatkan medali itu daripada saya," kata The Special One kala itu.

Mou hanya tak mencintai Presiden Chelsea, Roman Abramovich yang suka mencampuri urusan teknis. Meski saat itu Mourinho diberitakan pergi dengan mutual consent alias baik-baik. Inilah beda cinta Mou kepada Moratti dengan
Roman.

Tak aneh ketika Mourinho pun sampai tak bisa berkata-kata tegas menyampaikan pamit kepada Moratti saat diundang makan malam di rumahnya, Senin malam 24 Mei 2010 waktu Milan.

Madrid-Inter Atau Madrid-Chelsea

Kini, jadi menarik untuk memproyeksikan Real Madrid di bawah rezim Mourinho. Tentu, karena The Special One tak pernah kenal predikat Bintang, Galactico atau semacamnya.

Rezim Mou sangat keras. Pemain yang tak turut akan ditendangnya dari kamar ganti. Dan inilah pekerjaan rumah terbesar Mourinho: menyatukan kamar ganti Si Putih yang dipenuhi bintang-bintang penuh ego.

Juga menghindari bentrok dengan Direktur Umum Jorge Valdano. Selama ini tak dimungkiri jika posisi ini menjadi penghambat buat Real.

Karena Direktur Umum menentukan proses transfer pemain. Tak seperti di Inggris dengan fungsi manajer, pemain hadir di Santiago Bernabeu bukan sesuai kebutuhan pelatih.

Melainkan keinginan Direktur Umum maupun Presiden Florentino Perez. Jangan lupakan pula kehadiran Zinedine Zidane sebagai penasihat khusus Perez.

Jika di Italia, Mourinho harus bermusuhan dengan media, maka tiga figur inilah calon rival berat Mourinho. Meski itu bisa diakhiri dengan klausul-klausul serta perjanjian awal Mourinho dengan Real.

Apakah Mourinho di Real kelak akan seperti di Inter? Leluasa meracik strategi tanpa campur tangan figur lain. Atau ia selalu ditekan Perez seperti di Chelsea dengan pengaruh Abramovich yang sarat ambisi?

Yang jelas, Mourinho giliran menyita perhatian di Spanyol bersama galactico-galactico di langit biru Santiago Bernabeu. (rco)


Edwan Ruriansyah

Madrid Pecat Pellegrini, Angkat Mourinho


Real Madrid segera mengumumkan pengangkatan Jose Mourinho sebagai pelatih baru Los Galacticos. Pengumuman ini dikeluarkan setelah Madrid secara resmi memecat Manuel Pellegrini.


Madrid akhirnya mengakhiri spekulasi terkait Mourinho. Keberhasilan pelatih asal Portugal ini menciptakan La Seconda Grande Inter Milan rupanya membuat Madrid sulit berpaling.

Mourinho sukses mengantarkan Inter Milan merengkuh treble winners dengan memboyong piala Coppa Italia, Serie A dan Liga Champions musim ini.

Seperti dilansir BBC, Madrid akhirnya memecat Pellegrini setelah dianggap gagal total musim ini. Pemecatan Pellegrini dan pengangkatan Mourinho ini diumumkan langsung sang Presiden Florentino Perez dalam konferensi pers, Kamis 27 Mei 2010.

"Kami telah memutuskan Jose Mourinho akan menjadi pelatih Madrid," ujar Perez.

Tangan dingin The Special One akan kembali diuji untuk meracik tim penuh bintang yang menghuni Santiago Bernabeu. "Sekarang saya sedang berlibur. Ketika saya kembali dari berlibur saya akan pergi melatih ke Spanyol," ujar Mourinho di tempat terpisah.

Namun hingga berita ini diturunkan, pemecatan Pellegrini dan pengangkatan Mourinho belum diumumkan di situs resmi Real Madrid.

May 24, 2010

Revolusi Ceriwis Jose Mourinho


SERING bersikap atau mengeluarkan pernyataan kontroversial, Jose Mourinho bukan asal cuap. Setidaknya dia telah membuktikan diri sebagai salah satu pelatih hebat di dunia. International Federation of Football History and Statistics (IFFHS) bahkan memilihnya sebagai manajer terbaik dunia pada 2004-05 dan 2005-06.

Apalagi, dia baru saja membawa Inter Milan menjuarai Liga Champions, gelar yang sudah sejak 1965 tak pernah dirasakan. Mourinho pun menjadi orang ketiga yang mampu membawa dua klub berbeda menjuarai Liga Champions setelah Enrst Happel dan Ottmar Hitzfeld. Sebelum Inter, dia sukses bersama FC Porto.

Mourinho memang unik. Dia tak terlalu suka dengan cara-cara sunyi atau diam. Dia memilih jalan revolusi ceriwis daripada revolusi sunyi (meminjam istilah Revolution tranquille di Quebec, Kanada).

Ceriwis sudah menjadi bagian dari perjalanan kariernya. Dia selalu mencoba jujur tentang apa saja. Dia juga tak terlalu peduli terhadap berbagai reaksi demi mengatakan kejujurannya. Dia juga tak peduli dikecam maupun dimusuhi banyak orang karena sikap dan pernyataannya.

Namun, dengan caranya itu, dia selalu mampu mengubah tim dengan baik. Tim yang menurun atau mentok, sering langsung bangkit dalam arus revolusi ceriwis Mourinho.

Merasa gagal sebagai pemain, dia kemudian banting setir mendalami karier pelatih. Pernah kuliah di jurusan ilmu olahraga Universitas Lisbon dan pernah kursus kepelatihan di Inggris dan Skotlandia, membuatnya memiliki dasar kaya sebagai pelatih. Salah satu tutornya di Skotlandia, Andy Roxburgh, memujinya sebagai calon pelatih hebat karena amat peduli pada detil. Mourinho mengombinasikan teori kepelatihan dengan teknik-teknik motivasi dan psikologi.

Mengawali karier kepelatihan dengan menangani tim junior Setubal, kemudian berlanjut sebagai asisten pelatih Estrela da Amadora. Tahun 1992, dia diangkat sebagai penerjemah pelatih asal Inggris, Sir Bobby Robson, di Sporting Lisbon. Ini membuatnya makin kaya dalam melatih. Dia banyak menyerap ilmu dari Robson.

Saat Robson pindah ke FC Porto, Mourinho mengikutinya. Dia kembali mengikuti Robson saat pindah ke Barcelona pada 1996. Bahkan, dia membawa serta keluarganya. Mourinho bahkan sering mewakili Robson untuk menjawab pers.

Pengalaman itu memberinya banyak ilmu kepelatihan. Pada September 2000, kesempatan besar datang. Dia ditunjuk sebagai manajer Benfica untuk menggantikan Jupp Heynckes.

Kontroversinya langsung muncul. Dia menolak Jesualdo Ferreira untuk menjadi asistennya. Padahal, Ferreira adalah mantan gurunya juga. "Ini akan seperti cerita keledai yang bekerja selama 30 tahun tapi tak pernah menjadi kuda," kata Mourinho tentang Ferreira.

Mourinho langsung memoles Benfica menjadi tim kuat lagi. Dia dengan cepat merombak gaya dan formasi permainan. Tentu saja, dia banyak memainkan perang kata-kata sebagai bagian dari revolusi ceriwisnya. Sayang, presiden baru Benfica, Manuel Vilarinho, menolak memperpanjang kontraknya. Sehingga, setelah hanya melatih di 9 pertandingan, Mourinho mengundurkan diri. Vilarinho akhirnya menyatakan menyesal melepas Mourinho.

Dia langsung melatih Uniao de Leiria. Klub kecil itu juga langsung dia rombak hingga menjadi tim alot dan mengakhiri kompetisi di posisi kelima. Prestasi besar buat klub sekelas Leiria.

FC Porto pun tertarik kepada Mourinho. Pada Januari 2002, Porto langsung mengontraknya. Pilihan tepat. Karena, Mourinho mampu mengubah Porto kembali menjadi klub kuat. Bahkan, ia langsung berjanji akan membawa Porto juara Liga Champions.

Kata-kata yang terkesan arogan waktu itu. Tapi, itulah Mourinho. Dia sangat percaya diri dan bisa mengukur kemampuannya. Nyatanya, dia membawa Porto juara Liga Portugal pada 2003 dan juara Piala UEFA. Dia juga membawa Porto juara Piala Super Portugal. Semusim kemudian, 2003-04, dia memenuhi janjinya membawa Porto juara Liga Champions.

Nama Mourinho langsung menjulang tinggi. Klub kaya Chelsea langsung mengontraknya. Setelah selalu gagal meski punya dana besar, Chelsea langsung menjadi tim kuat di tangan Mourinho dan menjuarai dua gelar Premier League.

Sayang, pemilik klub Roman Abramovich kurang sabar kepadanya, hingga Mourinho pergi. Namun, pada Juni 2008 dia langsung dikontrak Inter Milan. Di sini, dia juga mengubah banyak hal. Selain menjuarai dua Liga Serie-A dan Coppa Italia, dia juga membawa tim sukses juara Liga Champions.

Ceriwis, itu salah satu ciri khas Mourinho yang ikut mewarnai kesuksesannya. Dia sangat menekankan setiap detil. Sehingga, dia terkesan ceriwis. Bahkan, kadang keceriwisannya kontroversial.

Namun, justru di situ kekuatannya. Setiap tim yang dia tangani benar-benar berubah. Dia tahu apa yang harus dilakukan buat tim. Dia tak hanya menggarap permainan, tapi juga psikologi pemain dan tim. Itu pula sebabnya, setiap tim yang dia tangani selalu punya mental juara.

Ke luar, dia selalu tak pandang bulu mengomentari apa pun. Sehingga, pernyataan dan sikapnya selalu kontroversial. Sudah banyak catatan kotroversi Mourinho. Tapi, itu salah satu cara dia memengaruhi psikologi timnya untuk bermental juara. Selain itu, dia ingin semua media dan publik lebih terfokus kepadanya daripada tim atau pemain.

Secara permainan, dia tipe pelatih pragmatis dan realistis, tapi efektif. Tak penting apakah permainan indah atau tidak. Baginya, kemenangan menjadi tujuan utama dan dia siap melakukan apa saja untuk mengejarnya. Kelebihan lain, Mourinho sangat tajam memilih pemain yang tepat sesuai dengan taktik dan strateginya.

Satu hal lagi kelebihannya, Mourinho sangat menghindari menyakiti hati pemainnya. Kepada orang lain, dia bisa pedas dan sinis. Tapi, kepada pemainnya dia bisa menjadi teman yang baik. Meski dia ceriwis mengatur taktik dan mengkritik pemain, tapi jarang menyakiti pemainnya. Sehingga, para pemainnya amat loyal dan nyaman bersamanya.

Kecerdasannya menganalisis kekuatan dan kelemahan lawan juga amat bagus. Itu pula sebabnya, timnya selalu punya cara mengalahkan tim lain. Bahkan, tim sekuat Barcelona pun dibuat tak berdaya, meski Inter hanya bermain 10 orang.

Mourinho memang jago merevolusi tim agar lebih baik. Dan, perombakan Mourinho ibarata revolusi ceriwis. Sebab, dia amat mementingkan detil, hingga harus ceriwis di setiap detil agar dipahami timnya. Bahkan, dia juga ceriwis terhadap apa pun yang menyangkut dirinya dan timnya, tak peduli akan menimbulkan kontroversi atau tidak.

May 23, 2010

RESMI: Ribery Teken Kontrak Lima Tahun Dengan Bayern

Bundesliga: Schalke 04 - Bayern Munich, Franck  Ribery (Getty Images)


Franck Ribery resmi meneken kontrak baru dengan Bayern Munich untuk masa lima tahun ke depan.

"Kami gembira salah satu pemain terbaik di dunia saat ini setuju memperpanjang kontrak dengan kami," ujar Karl-Heinz Rummenigge, chairman Bayern Munich.

"Kesedian Ribery bertahan merupakan pertanda Bayern akan mencapai ambisi besarnya pada tahun-tahun mendatang," lanjut mantan bintang FC Holywood itu.

Kontrak baru Ribery akan berakhir pada 30 juni 2015. Kabar ini disambut gembira fans Bayern, yang kecewa timnya dikalahkan Inter Milan 2-0 di final Liga Champions.

Ribery tidak bermain dalam final itu akibat diganjar kartu merah saat melawan Lyon. Tanpa Ribery, Bayern relatif hanya mengandalkan Arjen Robben untuk menembus ketatnya pertahanan Inter, dan gagal.

Penanda-tanganan kontrak baru ini sekaligus mengakhiri spekulasi akan masa depan Ribery. Sebelumnya, Real Madrid, Chelsea, dan Barcelona, berlomba mendapatkannya. Zinedine Zidane juga tidak lagi membujuk Ribery. Ia bahkan menyambut baik keputusan Ribery bertahan di Bayern. Berbicara kepada wartawan usai penanda-tanganan, Ribery mengatakan; "Saya gembira bisa memutuskan bertahan dengan Bayern."

"Keluarga saya sangat senang bertahan di Munich. Klub ini telah menjadi keluarga besar bagi saya," lanjutnya.

Siapa Pengganti Mourinho: Mihajlovic, Benitez, Capello, Atau Hiddinik?

Sinisa Mihajlovic - Catania (Getty Images)

Sinisa Mihajlovic muncul sebagai favorit pengganti Jose Mourinho di Inter Milan. Namun presiden Massimo Moratti juga mempertimbangkan Fabio Capello, Rafa Benitez, dan Guus Hiddink.

Mihajlovic sempat mengatakan dirinya sangat yakin suatu hari akan kembali ke San Siro sebagai pelatih Nerazzurri. Dejan Stankovic juga menginginkannya.

Pelatih asal Serbia itu baru saja menyelamatkan Catania dari degradasi. Sebelum Mourinho datang, Mihajlovic adalah asisten pelatih Roberto Mancini.

Pers Italia melaporkan Mihajlovic berada di Santiago Bernabeu untuk menyaksikan final Liga Champions sebagai tamu Inter Milan.

Ketika ditanya wartawan apakah dirinya akan menggantikan Jose Mourinho, Mihajlovic mengatakan: "Saya berharap demikian."

Namun Moratti menganggap Mihajlovic belum punya cukup pengalaman menangani tim besar. Tidak hanya itu, Mihajlovic juga punya catatan buruk ketika musim lalu gagal mengangkat Bologna dan dipecat.

Adalah perjudian serius jika Moratti menunjuknya. Mihajlovic dipastikan akan kesulitan mempertahankan tiga gelar yang diraih Mourinho.

Pelatih paling berpengalaman, dan layak untuk Inter, adalah Capello. Namun diperlukan upaya keras untuk mendapatkan pelatih yang masih terikat kontrak dengan timnas Inggris.

Alternatif lain bagi Moratti adalah Rafa Benitez. Jika Moratti menginginkannya, Benitez dipastikan akan setuju pindah. Namun, Moratti harus membayar kompensasi kepada Liverpool. Benitez masih terikat kontrak empat tahun dengan The Reds.

Lainnya adalah Guus Hiddink. Namun sangat tidak mungkin bagi pelatih asal Belanda ini mengkhianati komitmennyan dengan timnas Turki.

Jose Mourinho: Untuk Menjadi Pelatih Besar Anda Harus Mencicipi Real Madrid

Josè Mourinho - Inter (Getty Images)

Pada sebuah sesi wawancara dengan Sky Sports usai Inter meredam perlawanan Bayern Muenchen dengan skor 2-0 di partai puncak Liga Champions, Jose Mourinho mengutarakan alasan mengapa dirinya akan meninggalkan Giuseppe Meazza.

Pelatih asal Portugal sebelumnya mengatakan tugasnya bersama Inter telah usai dan dia mengaku cukup sedih karena bisa dipastikan laga di Madrid merupakan laga terakhirnya bersama Inter.

"Musim yang hebat, luar biasa. Tidak banyak kata yang dapat mengungkapkan perasaan saya saat ini. Saya sangat senang, bangga sekaligus sedih karena mungkin ini yang terakhir bersama Inter," kata Mourinho.

"Seperti halnya Chelsea, Inter adalah rumah saya, sangat sulit untuk pergi, tetapi inilah hidup, inilah sepakbola."

"Setelah Chelsea saya pikir sulit untuk mendapat hubungan spesial dengan suporter. Tetapi saya menemukan hal yang sama atau setidaknya telah membangun hal yang sama. Sekarang saya memiliki dua rumah -Stamford Bridge dan Giuseppe Meazza-, mungkin tiga, Santiago Bernabeu.

Jose Mourinho kemudian ditanya mengapa menjatuhkan pilihan pada Real Madrid dan dia menjawab: "Madrid adalah satu-satunya tim yang menginginkan saya!"

"Saya tidak memiliki pilihan lain. Real Madrid adalah Real Madrid. Semua orang tahu jika saya terobsesi sepakbola Inggris. Tetapi seorang pemain hebat, pelatih hebat akan memiliki sedikit ruang kosong jika tidak pernah bergabung ke Madrid. Saya telah mengambil keputusan dan saya akan menjadi orang yang sangat bangga."

Mourinho mengaku tidak bisa segera bertemu dengan para pemain agar keputusannya itu tidak berubah dan The Special One ternyata telah memasang target baru.

"Ya saya telah mengucapkan selamat tinggal... tapi saya tidak tahu. Saya belum bertemu dengan mereka agar mereka tidak dapat mengubah keputusan atau membuat saya menangis hingga berubah pikiran. Tetapi saya rasa saya ingin meraih gelar yang sama di masa depan. Saya ingin meraih gelar ketiga Liga Champions dengan tiga klub berbeda, setelah itu baru saya kembali ke Inggris."

May 22, 2010

Van Gaal Gagal, Mou Samai Happel dan Hitzfeld


Gelar juara Liga Champions yang diraih Inter Milan mengantarkan Jose Mourinho pada rekor baru. Pelatih asal Portugal itu menjadi pelatih ketiga yang berhasil menjuarai turnamen Eropa tersebut di dua klub berbeda.


Andai Inter kalah dari Bayern Muenchen pada final di Santiago Bernabeu, Sabtu 922/5/2010), rekor bagi Mourinho itu pasti sudah berpindah ke tangan Pelatih Bayern, Louis van Gaal. Van Gaal, yang pernah juara bersama Ajax pada 1995, dan Mourinho sama-sama pernah menggenggam trofi Liga Champions di klubnya masing-masing.

Gelar pertama Mourinho di Eropa didapatnya ketika ia melatih klub asal Portugal, FC Porto, pada 2004. Setelah itu, Mourinho berupaya mendapatkan gelar yang sama melalui Chelsea, tapi tak pernah kesampaian.

Mourinho harus menunggu dua tahun untuk membawa Inter menuju gelar tertinggi di "Benua Biru". Musim lalu, timnya tersingkir di babak 16 besar setelah dikalahkan juara bertahan Manchester United yang kemudian menjadi runner-up.

Kini prestasi Mourinho setara dengan dua pelatih lain yang pernah merebut titel kampiun Eropa di dua klub berbeda. Dua pendahulunya adalah Ernst Happel, yang sukses menjadi kampiun bersama Feyenoord pada 1969/1970 dan Hamburg (1982/1983). Pelatih asal Jerman, Ottmar Hitzfeld, menyusulnya bersama Borussia Dortmund (1996/1997) dan Bayern Muenchen (2000/2001).

Mourinho: Tugas Saya di Inter Selesai


Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho, mengatakan, tugasnya di Giuseppe Meazza sudah selesai. Ia mengaku siap memburu rekor baru, yaitu menjuarai Liga Champions bersama tim yang lain.

Mourinho menangani Inter pada 2008 silam. Ia dibebani target membawa Inter menjuarai Liga Champions.

Target itu tercapai pada 2009-2010 ini. Mereka menjadi raja Eropa setelah mengalahkan Bayern Muenchen, pada babak final, Sabtu (22/5/2010). Ini merupakan gelar ketiga Inter musim tersebut, setelah Serie-A dan Piala Italia.

Bagi Mourinho, trofi Liga Champions ini merupakan yang kedua dalam kariernya. Sebelumnya, ia menjuarainya bersama FC Porto pada 2004.

Pencapaian itu menjadi Mourinho sebagai pelatih ketiga yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub berbeda, setelah Ernst Happel (Feyenoord 1970 dan Hamburg 1983) dan Ottmar Hitzfeld (Borussia Dortmund 1997 dan Bayern Muenchen 2001).

"Saya merasakan kesedihan besar dan mungkin pergi. Namun, dalam kehidupan profesional saya, saya mencoba menjadi sedingin mungkin untuk menentukan apa yang akan saya lakukan berikutnya," ungkap Mourinho.

"Saya melakukan apa yang harus saya lakukan. Tugas saya sudah selesai. Saya masuk sejarah klub dan Inter tak akan pernah menjadi sama seperti sebelum (menjuarai Liga Champions ini),"

"Saya tak mau bicara lebih banyak, karena saya akan menangis dan mengubah pikiran saya. Peluang saya pergi lebih besar ketimbang bertahan, ya. Anda bisa mengatakan itu,"

"Saya adalah salah satu dari sedikit pelatih yang pernah memenangi Liga Champions bersama dua klub berbeda. Sekarang, saya ingin menjadi yang pertama menjuarainya bersama tiga klub,"

"Saya tak pernah benar-benar mengatakan selama tinggal. Kembali ke Stamford Bridge membuat saya merasa seperti rumah dan saya akan selalu merasa di rumah di San Siro,"

"Saya sangat bahagia di sini, tetapi tak begitu bahagia dengan sepak bola Italia karena saya tak suka presiden klub yang mengatakan pelatih mereka lebih baik atau soal bagaimana media memperlakukan saya," paparnya.

Spekulasi soal kepergian Mourinho sudah muncul sebelum final Liga Champions ini dan Real Madrid adalah klub yang disebut-sebut media Spanyol dan Italia sebagai klub Mourinho musim depan

Milito Pahlawan Treble Winner Inter



Inter Milan menjuarai Liga Champions 2009-2010 setelah mengalahkan Bayern Muenchen 2-0, pada babak final, di Santiago Bernabeu, Sabtu (22/5/2010). Ini merupakan gelar Eropa ketiga mereka dan yang pertama sejak 1965.

Gelar ini juga adalah gelar ketiga Inter musim ini. Sebelumnya, mereka telah menjuarai Piala Italia dan Serie-A. Uniknya, semua gol penentu gelar tersebut, semuanya dicetak oleh Diego Milito.

Berikut adalah perjalanan Inter menuju treble.

Piala Italia
Piala Italia adalah trofi pertama Inter musim ini. Mereka meraihnya setelah mengalahkan AS Roma 1-0, pada final, di Olimpico, 5 Mei silam. Gol tunggal Inter dicetak oleh Diego Milito pada menit ke-40.

Serie-A
Hingga pekan ke-37, Inter memimpin klasemen dengan 79 poin atau unggul dua angka dari AS Roma di tempat kedua. Mengingat mereka kalah rekor pertemuan dengan Roma, mereka wajib memenangi pertandingan pekan ke-38, melawan Siena, 16 Mei lalu.

Pertandingan terakhir berjalan menegangkan. Pada babak pertama, mereka masih bermain imbang tanpa gol, sementara pada laga lain, Roma sudah unggul 2-0 atas Chievo Verona.

Namun, ketegangan berakhir melegakan. Inter berhasil membungkam Siena 1-0 berkat gol Diego Milito pada menit ke-57. Hasil tersebut membuat kemenangan 2-0 Roma atas Chievo menjadi sia-sia.

Liga Champions
Sejak awal, banyak pihak meragukan Inter bisa menjuarainya. Namun, setelah melewati babak penyisihan grup, mereka menciptakan banyak kejutan mencengangkan, yaitu menyingkirkan Chelsea dengan agregat 3-1 pada babak 16 besar dan Barcelona dengan agregat 3-2 pada babak semifinal.

Ditambah bekal Piala Italia dan scudetto, dua kemenangan itu semakin menggembungkan kepercayaan diri Inter saat menghadapi Bayern pada babak final. Meski kurang menguasai jalannya pertandingan, mereka bersikap tenang, sampai Milito berhasil menjaringkan bola ke gawang Jorg Butt sebanyak dua kali, pada menit ke-35 dan ke-70.

Dengan begitu, sepanjang 2009-2010, Milito telah mencetak 28 gol dari 50 penampilannya di ketiga ajang tersebut.

Inter Milan raih tropi Liga Champions pertama



Diego Milito menjadi pahlawan dalam sejarah Inter Milan. Dua golnya ke gawang Bayern Muenchen membuahkan trofi Liga Champions pertama dalam sejarah Inter.


Kemenangan 2-0 atas Bayern ini sekaligus menyambung prestasi Inter di kancah elite Eropa setelah terputus selama 45 tahun. Pada 1965, "I Nerazzurri" pernah menjadi kampiun "Benua Biru" sebelum turnamen tersebut menggunakan format Liga Champions seperti sekarang.

Bermain di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (22/5/2010), Inter yang awalnya diprediksi bermain bertahan justru berinisiatif menyerang lebih dulu. Ini memaksa Bayern menurunkan ritme meski akhirnya berhasil menguasai permainan. Namun, pasukan Louis Van Gaal ini sama sekali tak pernah dapat membidikkan bola ke gawang Julio Cesar.

Inter pun demikian. "La Benemata" baru mendapat kesempatan mencetak gol lewat dua tendangan bebas Wesley Sneijder, di menit ke-18 dan 26. Dua-duanya gagal oleh ketangguhan kiper Bayern, Jorg Butt.

Dalam kondisi di bawah tekanan, Inter justru mampu mendobrak suasana. Milito menerima umpan jarak jauh dari Cesar di menit ke-35. Tandukan Milito mengarah ke Sneijder dan dikembalikan lagi lewat umpan terobosan. Striker Argentina itu membawa bola ke kotak penalti sebelum mengirimnya ke gawang Butt.

Tiga menit menjelang jeda, kerja sama Milito dan Sneijder kembali merobek barisan sentral pertahanan "FC Hollywood". Untung Bayern punya kiper setangguh Butt, yang berhasil menahan tendangan Sneijder di tepi kotak penalti.

Bayern membuat kejutan di detik-detik awal babak kedua. Berhasil menikam ke jantung pertahanan lawan, Thomas Mueller melepas tembakan keras. Bidikannya masih membentur kaki Cesar.

Goran Pandev membalasnya semenit kemudian. Dari luar kotak penalti, ia melambungkan bola ke gawang Butt. Sang kiper berhasil menepisnya ke belakang jaring.

Menit-menit selanjutnya didominasi oleh serangan Bayern. Di menit ke-62, sepakan Mueller mengenai kepala Esteban Cambiasso di depan gawang. Tak lama kemudian, tendangan roket Arjen Robben ditepis oleh Cesar.

Kondisi ini dimanfaatkan Inter untuk menjebak lawan. Di menit ke-71, Samuel Eto'o berhasil merebut bola dan langsung memberikannya kepada Milito. Setelah mengelabui Daniel van Buyten, ia mengirimkan bola ke pojok kanan gawang Bayern.

Tidak ada pilihan lain bagi Bayern selain memasukkan semua strikernya untuk membombardir juara Serie A tersebut. Akan tetapi, tak satu pun pemain Bayern berhasil mengoyak gerendel Inter yang bermain sedemikian disiplin.

Susunan pemain:
Bayern Muenchen (4-4-1-1):
Butt; Lahm, Demichelis, van Buyten, Badstuber; Robben, Van Bommel, Schweinsteiger, Altintop (Klose 62); Mueller; Olic (Gomez 73).

Inter Milan (4-2-3-1): Cesar; Maicon, Lucio, Samuel, Chivu (Stankovic 68); Zanetti, Cambiasso; Sneijder, Eto'o, Pandev (Muntari 79); Milito (Materazzi 92).

May 16, 2010

Messi Topscorer Liga Spanyol



Untuk pertama kalinya, Lionel Messi berhak menyandang gelar "El Pichichi". Penyerang Barcelona itu dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak Divisi Primera musim ini dengan 34 gol.

Jumlah gol Messi itu menyamai rekor gol terbanyak pemain Barcelona yang pernah diraih Ronaldo Luis Nazario de Lima. Ronaldo membukukan 34 gol pada musim 1996-1997. Rekor gol terbanyak La Liga masih dipegang Telmo Zarra ketika mencatat 38 gol bersama Athletic Bilbao pada 1950-1951.

Rekor baru Messi tercapai setelah ia mencetak dua gol ke gawang Valladolid pada laga terakhir La Liga musim ini, Minggu (16/5/2010). Ditambah dengan gol-golnya di kompetisi lain, secara total ia telah mencetak 47 gol di semua kompetisi yang diikuti Barcelona musim ini.

"Messi adalah pemain terbaik yang pernah saya lihat. Ia adalah salah satu yang terbaik (dalam sejarah sepak bola)," ungkap pelatih Barcelona, Josep "Pep" Guardiola.

Selain Messi dan Ronaldo, hanya ada tiga pemain lain yang pernah mencetak 30 gol atau lebih bagi Barcelona dalam satu musim Divisi Primera, yaitu Mariano Martin, Romario, dan Samuel Eto'o. Musim lalu Diego Forlan menjadi pencetak gol terbanyak dengan 32 gol.

Ditahan Malaga, Madrid "Runner-up"



Real Madrid bermain imbang 1-1 dengan Malaga pada laga terakhir Liga Divisi Primera di La Rosaleda, Minggu (16/5/2010). Hasil ini menutup peluang Madrid untuk menjadi juara. Kalaupun menang, "Los Galacticos" juga takkan juara karena di tempat lain Barcelona menggasak Valladolid 4-0.


Ini adalah kedua kalinya secara berturut-turut "El Real" puasa gelar. Musim lalu, Madrid juga tak berkutik dengan superioritas Barca yang menyabet enam gelar sekaligus. Dana 3 triliun yang telah dikeluarkan guna merekrut pemain-pemain terbaik dunia di awal musim akhirnya terbuang sia-sia.

Melawan Malaga, Madrid tampil tanpa playmaker Ricardo Kaka akibat cedera. Tempatnya diambil alih Rafael Van der Vaart. Pertandingan berjalan cepat dan keras. Tercatat wasit Alberto Mallenco harus mengeluarkan lima kartu kuning hingga 45 menit pertama karena permainan kasar kedua tim.

Sejak awal, Madrid dan Malaga yang sama-sama menargetkan tiga poin langsung tancap gas. Malaga yang membutuhkan kemenangan guna menghindari degradasi langsung mengancam gawang Iker Casillas di menit keempat melalui tembakan keras Duda. Beruntung bagi Madrid, Casillas cekatan membendungnya.

Dua menit berselang, giliran tembakan Van der Vaart nyaris membuahkan gol untuk "El Real". Sungguh sayang, Gustavo Munua bereaksi dengan cepat untuk meredam tembakan pemain Belanda tersebut.

Tak lama berselang, publik stadion La Rosaleda bergemuruh di menit ke-9 setelah sontekan Duda tak sanggup dibendung Casillas. Gol ini diawali dengan aksi Felipe Caicedo yang mengontrol bola di kotak penalti dan langsung mengirimnya kepada Duda. Tanpa ragu, gelandang asal Portugal itu langsung menyontek bola ke gawang tim tamu dan gol, 1-0 untuk Malaga.

Madrid mulai panik. Kubu "Los Blancos" pun mulai gencar melakukan serangan ke pertahanan tuan rumah. Cristiano Ronaldo, yang sejak awal tak banyak berkutik, baru mulai melakukan aksinya di menit ke-25. Sergio Ramos melepas crossing matang dari sisi kanan kepada CR9. Pemain termahal dunia itu langsung menanduknya ke gawang tim tamu. Sial, Munua berada di posisi tepat untuk menggagalkan usaha mantan pemain Manchester United tersebut.

Menjelang turun minum, Ronaldo, Ramos, dan Van der Vaart sanggup membahayakan gawang tuan rumah. Semua usaha mereka sia-sia karena gol tak kunjung datang untuk "El Real".

Di paruh kedua, Madrid mulai bangkit. Baru tiga menit berjalan, Van der Vaart berhasil menyamakan kedudukan bagi timnya. Marcelo menerobos di sisi kanan pertahanan tuan rumah dan melepas umpan matang ke kotak penalti. Van der Vaart yang sudah menunggu langsung mengeksekusinya dan gol, 1-1.

Van der Vaart yang tampil apik kembali menebar ancaman ke gawang tuan rumah melalui tembakannya di menit ke-60. Namun, lagi-lagi Munua mampu membendung tembakannya.

"El Real" tak menyerah sampai situ. Kubu Santiago Bernabeu terus berusaha menggempur pertahanan tuan rumah dari berbagai sisi lapangan. Pelatih Madrid, Manuel Pallegrini, juga memasukkan Karim Benzema guna mengoptimalkan daya serang timnya. Sayangnya, usaha "El Real" gagal karena sampai akhir pertandingan kedudukan tetap 1-1. (*)

Susunan pemain
Malaga:
Munua; Rosario, Lopez, Mtiliga, Gamez; Apono, Fernando, Caicedo (Obinna 60), Achour; Duda, Lopez
Real Madrid: Casillas; Garay, Albiol, Marcelo, Ramos; Gago (Guti 60), Alonso, Van der Vaart (Drenthe 81), Granero; Higuain, Ronaldo

Gol Paling Penting dalam Karier Milito


Striker Inter Milan, Diego Milito, akan selalu mengingat gol tunggalnya ke gawang Siena, Minggu (16/5/2010). Gol itu menjadi sangat penting karena gol tersebut telah melahirkan sejarah bagi Inter.


Tidak mudah bagi Inter untuk mendapatkan gol semata wayang tersebut. Dalam laga itu, "I Nerazzurri" mati-matian menjebol gawang tuan rumah karena di pertandingan lain AS Roma menang 2-0 atas Chievo. Karena tak kunjung mencetak gol, Inter bisa jadi gagal menjadi juara.

Meski terlihat agak panik ketika mendapatkan bola-bola matang di dekat kotak penalti lawan, Inter akhirnya berhasil menggetarkan jaring lawan. Aksi kapten Javier Zanetti memudahkan Milito membawa bola di kotak penalti, lalu meneruskannya ke tiang jauh. Itulah gol ke-22 Milito di Liga Italia musim ini.

"Ini gol paling penting dalam karierku. Kami sangat bahagia, kami layak mendapatkannya," kata pemain Argentina tersebut seperti dikutip situs resmi Inter. "Untunglah bola masuk setelah serangkaian peluang kami gagal di babak pertama. Aku gembira."

Bagi Inter, catatan kemenangan ini menorehkan sejarah baru di klub tersebut. Inter menjadi tim pertama yang berhasil mempertahankan scudetto selama lima tahun berturut-turut.

Dengan gelar kampiun Serie A ke-18, Inter telah mengalahkan prestasi yang diraih seteru sekota mereka, AC Milan. Milan yang mengemas scudetto ke-17 pada 2004. Juventus masih memegang rekor juara terbanyak Serie A, yakni 27 kali.

May 15, 2010

Capello Latih Inggris Hingga Dipecat

Gambar

Fabio Capello bertekad melatih Inggris hingga kontraknya benar-benar berakhir. Pria Italia itu mengatakan hanya pemecatan yang bisa mengakhiri tugasnya lebih cepat.

Capello dikontrak Inggris pada Desember 2007 untuk menggantikan posisi Steve McClaren yang dicopot usai gagal meloloskan Rio Ferdinand dkk. ke Euro 2008.

Dalam kontraknya, pria Italia itu memiliki masa tugas hingga tahun 2012 dengan opsi kontrak bisa berakhir setelah Piala Dunia 2010, tergantung dari hasil pembicaraan lanjutan antara kedua pihak.

Capello mengajukan permohonan revisi untuk opsi tersebut. Eks pelatih AC Milan, Real Madrid, dan Juventus tersebut berharap "diikat" lebih lama yakni hingga selepas Piala Eropa 2012. Permohonan itu diterima.

"Saya memiliki kontrak dengan FA dan kontrak itu berakhir ketika mereka memecat saya," tukas Capello seperti diwartakan BBC.

Alasan pria berusia 63 tahun itu untuk lama di Inggris adalah dirinya merasakan tantangan yang menurutnya menyenangkan.

"Menukangi tim nasional merupakan pengalaman baru bagi saya. Banyak hal baru saya temukan. Saya belajar tentang apa yang harus dilakukan dan menjalni hubungan antara pemain dan manajer," ujarnya.

Di bawah asuhan Capello, Inggris tampil gemilang. Dari 22 laga, dibawanya St. George Cross menang 16 kali dan hanya empat kali kalah dan dua draw.

Inggris pun tak pelak menjadi salah satu negara yang diunggulkan untuk berjaya di Piala Dunia bulan depan. "Kini kita tiba di momen terpenting (Piala Dunia). Saya paham akan tekanan yang ada, keyakinan di seluruh negeri untuk kami, dan ini semua sungguh menarik. Saya sangat fokus," tutup Capello.

Penyelamatan Cech Kunci Kemenangan Chelsea



Sangat dominan atas Portsmouth, Chelsea cuma bisa menang 1-0. Meski Didier Drogba yang jadi penentu kemenangan, kunci sukses The Blues dalam final Piala FA tersebut adalah penyelamatan penalti Petr Cech.

Chelsea setidaknya punya lima peluang mencetak gol di babak pertama laga final Piala FA menghadapi Chelsea di Stadion Wembley, Sabtu (15/5/2010) malam WIB. Namun keunggulan tak kunjung datang buat The Blues karena lima peluang gol dimentahkan tiang dan mistar gawang.

'Si Biru' kemudian malah dapat ancaman nyata saat wasit menunjuk titik putih di muka gawang Petr Cech menyusul pelanggaran Juliano Belletti terhadap Aruna Dindane. Namun sepakan Kevin Price Boateng gagal mengubah kedudukan, bola yang diarahkannya bisa diblok Cech menggunakan kaki.

Tak lama setelah peristiwa tersebut Chelsea akhirnya membuka keunggulan. Tendangan bebas Drogba masuk ke gawang setelah terlebih dulu membentur tiang di menit 59. Chelsea pun menang dengan skor tipis 1-0.

"Penyelamatan penalti itu adalah momen kunci, karena lima menit setelahnya kami mencetak gol dan dari situ segalanya menjadi lebih mudah hingga akhir," sahut Carlo Ancelotti dalam wawancaranya dengan ITV seperti dikutip dari Football Italia.

"Kami tidak beruntung di babak pertama, itu bisa terjadi di sepakbola. Meski begitu, membentur mistar gawang lima kali dalam satu babak belum pernah terjadi sepanjang karir saya," lanjut mantan bos AC Milan itu.

Keberhasilan menjuarai Piala FA mengantar Chelsea mengukir sejarah dengan meraih dobel gelar pertamanya. Pekan lalu John Terry dkk lebih dulu memastikan menjuarai Liga Inggris, gelar Premier League pertama mereka sejak musim 2005/2006.

Double Sudah, Bayern Makin Ngotot Kejar Treble



Empat gol dibuat Bayern Munich ke gawang Werder Bremen untuk memenangi DFB Pokal. Berkat kemenangan tersebut, Bayern kini kian yakin untuk mengakhiri musim ini dengan status Treble Winners.

Dalam laga final kejuaraan yang juga dikenal sebagai DFB Pokal di Olympiastadion, Berlin, Minggu (16/5/2010) dinihari WIB itu Bayern membantai Bremen, si juara bertahan, 4-0.

Empat gol kemenangan Bayern diciptakan oleh empat orang berbeda: Arjen Robben, Ivica Olic, Franck Ribery dan Bastian Schweinsteiger. Keempatnya berhasil membuat trofi juara mampir ke markas Bayern untuk yang ke-15 kalinya sepanjang sejarah.

Kini, usai menjadi raja di negeri sendiri--setelah sebelumnya juga menjadi juara Bundesliga--, Bayern dinanti final kejuaraan tertinggi antarklub Eropa; final Liga Champions. Inter Milan sudah menanti untuk dihadapi di Santiago Bernabeu pada 22 Mei mendatang.

Jangan ditanya bagaimana keyakinan pendukung Bayern, karena jawaban yang keluar dari mulut mereka kemungkinan besar yakin jika Mark van Bommel cs bakal keluar sebagai pemenang di Bernabeu. Toh, keyakinan itu sendiri juga tengah tinggi di dalam tubuh tim.

"Hasil tersebut (final DFB Pokal) menunjukkan betapa berartinya pertandingan ini untuk kami," ujar Philipp Lahm seperti dilansir AFP.

"Kami masih memiliki urusan untuk diselesaikan, tetapi kami yakin bahwa kami ingin meraih treble yang makin terlihat jelas hari ini," lanjut Lahm kemudian.

Menarik dinantikan pembuktian tekad Lahm dkk pada 22 Mei mendatang.

May 9, 2010

Hasil di Old Trafford jadi Kunci Sukses Chelsea



Hanya satu poin yang memisahkan si juara Chelsea dengan Manchester United sang runner-up. Maka kemenangan atas 'Setan Merah' bulan lalu pun tak ayal ditunjuk jadi kunci juara 'Si Biru'.

Chelsea dan MU sama-sama memetik kemenangan di pertandingan terakhir pekan ini. Jika Chelsea berpesta 8-0 atas Wigan, MU melumat Stoke City 4-0.

Meski demikian, yang berhak atas trofi juara Liga Primer tetaplah Chelsea yang punya satu poin lebih banyak dari MU, yakni 86 berbanding 85.

Hasil akhir bisa berkata lain jika saja hasil pertandingan di Old Trafford tanggal 3 April lalu berbeda. Ketika itu Chelsea pulang dari Old Trafford dengan kemenangan 2-1 atas tuan rumah MU.

"Itu adalah kunci atas titel ini, karena kami sudah meningkatkan kepercayaan diri dan membuat MU sedikit terpukul," nilai Manajer Chelsea Carlo Ancelotti di situs resmi klub tersebut.

Usai menang dari MU, Chelsea sebenarnya juga sempat terpeleset saat dijamu Tottenham Hotspur. Hal ini sempat bikin Red Devils sedikit berharap walau pada akhirnya The Blues menutup musim dengan gaya saat menghadapi Wigan.

"Hal terpenting adalah untuk menang dan saya pikir kami telah menemukan cara pas untuk menang: memainkan sepakbola yang bagus dan dengan fair play di lapangan, memberikan tontonan bagus untuk fans."

"Tujuan kami adalah memainkan sepakbola yang bagus dan kami mampu melakukan itu beberapa kali musim ini," tandas Ancelotti.

Bicara hiburan, Chelsea racikan Anceloti memang mampu menghibur fansnya jika produktivitas jadi ukuran. Dengan total 103 gol dalam 38 laga liga, atau rata-rata 2,7 per pertandingan, kesuburan Chelsea tak tertandingi. Dan bukankah setiap gol yang dilesakkan para pemain Chelsea sudah pasti menghibur bagi para pendukungnya?

Final Sebelum Final



Inter Milan akan menghadapi Bayern Munich di final Liga Champions 22 Mei mendatang. Namun sepekan sebelumnya 'Biru Hitam' sudah ditunggu final lainnya yaitu kontra Siena di pekan ke-38 Seri A.

Minggu 16 Mei akan jadi hari terakhir penentuan siapakah di antara Inter dan AS Roma yang akan jadi penguasa Italia musim ini. Inter berada di pole position dengan ada di puncak dengan 79 poin unggul dua angka dari Roma di bawahnya.

Inter yang akan punya ambisi mempertahankan scudetto yang telah dikuasai selama empat musim beruntun akan bertandang ke Artemio Franchi bertemu Siena. Sementara Roma juga beranjak dari ibukota ke Verona untuk bersua Chievo.

Meski di atas kertas Inter mestinya bisa memenangi laganya kontra Siena apalagi calon lawan sudah pasti terdegradasi dan tak punya misi apapun lagi. Namun Nerazzurri harus berhati-hati karena bila lengah saja maka gelar juara bisa terbang ke tangan Il Lupi jika menang atas Chievo.

Apalagi Inter pun harus pintar-pintar membagi tenaga jika tak ingin ada pemain andalannya yang cedera saat melakoni partai puncak Liga Champions di Santiago Bernabeu. Dan partai ketat kontra Chievo yang berakhir 4-3 untuk kemenangan Il Biscione membuktikan Inter masih bisa 'dilawan'.

"Saya senang dengan kemenangan ini namun lebih gembira untuk kemenangan tim. Scudetto? Kami kini punya final di Seina. Sangat memalukan kami bereaksi lambat di beberapa poin penting dalam laga kontra Chievo namun kami bereaksi dengan cepat. Kini kami punya waktu istirahat dua hari dan kami harus tampil sebaik mungkin di Siena," ucap penyerang asal Argentina Diego Milito di Inter.it

"Kini kami akan bertandang ke Siena dengan determinasi dan hasrat untuk memenangi laga dan kompetisi Seri A ini," sahut kompatriot Milito asal Argentina, Esteban Cambiasso.

Kini jalan pasukan Jose Mourinho itu menuju titel ke-18 sepanjang 101 tahun sejarah klub akan ditentukan oleh mereka sendiri. Bisa, Inter?

Sebagai catatan saja, Inter dan Roma pernah bertarung hingga pekan terakhir untuk scudetto di musim 2007/2008. Saat itu kemenangan 2-0 Inter atas Parma di pekan pamungkas membawa Inter ke tangga juara.

May 8, 2010

Guardiola Ingatkan Barca Belum Juara



Kemenangan 3-2 atas Sevilla membuat Barcelona tinggal selangkah lagi untuk bisa mempertahankan gelar juara La Liga Primera. Tak mau terlena Josep Guardiola mengingatkan skuadnya kalau mereka belum memenangi apapun.

Sevilla dianggap sebagai hadangan terakhir Barcelona untuk bisa mempertahankan gelarnya musim ini. Meski masih satu ada satu pertandingan tersisa, status Los Rojiblancos sebagai tim papan atas membuat laga dinihari tadi menjadi sangat penting dalam kompetisi menuju titel juara.

Carles Puyol dkk terbukti bisa lolos dari hadangan Sevilla dengan memetik kemenangan 3-2. Karena lawan di laga terakhir pekan depan hanya Valladolid yang kini terperangkap di zona degradasi, Barca dianggap banyak pihak sudah berhasil mempertahankan titel juara.

Namun kondisi tersebut disangkal dengan keras oleh Guardiola. Barca disebutnya belum mendapat apapun dinihari tadi, selain sebuah kemenangan di laga penting.

"Kami meraih satu langkah penting malam tadi. Kami masih harus berkeringat dan bekerja keras," tegas Guardiola di AS.

"Saya hanya ingin kami bermain bola dan saya sudah sampaikan pada mereka (pemain) kalau kami belum memenangi apapun," lanjut pria 41 tahun itu.

Meski terlihat mudah, jalan Barca ke podium juara masih terhitung licin. Valladolid dipastikan tampil habis-habisan pekan depan demi menghindari jurang degradasi, sementara Real Madrid juga belum menyerah karena dinihari tadi berhasil memetik kemenangan dengan skor telak 5-1.

"Kami beruntung menggantungkan nasib pada diri sendiri, tapi kami masih harus memenangi pertandingan pekan depan dan Valladolid berjuang untuk bisa selamat dan kami juga tahu Javier Clemente, karena saya beruntung sempat dilatih dia di timnas, saya yakin akan ada pertandingan sengit," pungkas Pep.

Madrid Lampaui 100 Gol



Real Madrid menjadi klub yang paling produktif di sepanjang musim ini. Torehan gol Los Galacticos sudah melebihi angka 100 dan ini merupakan rekor bagi klub ibu kota Spanyol itu.

Hingga mendekati akhir musim, tepatnya pekan ke-37 Liga Spanyol, jumlah gol Madrid sudah mencapai tiga digit, tepatnya 101. Lima gol yang membuat koleksi Madrid bertambah dicetak ketika membekap Athletic Bilbao, Minggu (9/5/2010) dinihari WIB.

Duet lini depan Cristiano Ronaldo-Gonzalo Higuain menjadi lumbung gol Los Merengues dengan 53 gol.

Torehan ini mendekati rekor lama milik Madrid yakni 107 gol yang diciptakan di musim 1989/1990. Angka tersebut juga masih tertinggal dari catatan Barcelona musim lalu yakni 105 gol.

"Kami menutup musim di Bernabeu dengan luar biasa. Kami memenangi 18 dari 19 laga dan mencetak 60 gol di sini, yang berarti lebih dari tiga gol per pertandingan," demikian tukas pelatih Manuel Pellegrini seperti dikutip dari situs resmi klub.

Meski menjadi yang paling garang, namun Madrid masih berada di tangga kedua klasemen sementara, terpaut satu angka dari Barcelona. Bila ingin juara, Madrid harus memenangi laga terakhir pekan depan dan Barcelona kalah. Ada pun lawan Los Blancos adalah Malaga, sedang lawan Azulgrana adalah Real Valladolid.

"Kami harus menjaga semangat ini dan bertempur hingga titik akhir. Harapan adalah hal terakhir di mana kami bisa kehilangan. Kami paham bahwa Sevilla lebih sulit dibanding Real Valladolid, namun kita tidak pernah tahu apa yang terjadi," pungkas Pellegrini.

Redknapp Manajer Terbaik EPL Musim Ini



Keberhasilan Tottenham Hotspur meraih tiket Liga Champions musim depan berimbas positif buat sang manajer Harry Redknapp. Dia dinobatkan sebagai Manajer Terbaik musim ini.

Spurs baru saja memastikan posisi empat besar klasemen akhir Liga Primer, berbekal dengan kemenangan atas Manchester City tengah pekan lalu. Ini adalah Liga Champions pertama untuk Spurs.

Keberhasilan tersebut jelas tak lepas dari sentuhan tangan dingin Redknapp. Bukan apa-apa, saat dia masuk ke White Hart Lane bulan Oktober 2008, klub itu sedang terjerembab di papan bawah. Musim itu sendiri diakhiri Spurs dengan berada di posisi delapan.

Dengan capaian tersebut maka panelis penghargaan Barclays yang terdiri dari para pengurus di FA, media dan fans, pun menilai Redknapp layak atas penghargaan Manajer Terbaik Barclays Premier League untuk tahun ini.

"Saya sangat senang menerima penghargaan ini tapi ini adalah buah dari kerja tim dengan Kevin (Bond), Joe (Jordan), Clive (Allen), Tony (Parks), Tim (Sherwood), Les (Ferdinand), dan seluruh staf medis dan kepelatihan," ucap Redknapp di situs Spurs.

"Saya benar-benar hanya bagian dari tim. Semua ini karena para pemain dan apa yang sudah mereka capai. Sebuah kebanggaan besar buat saya untuk meraihnya," lanjut pria yang acap dijuluki Harry Houdini itu merendah.

Redknapp menyisihkan sejumlah kandidat lain seperti Carlo Ancelotti yang sedang mengejar gelar ganda bersama Chelsea dan Roy Hodgson yang mengantar Fulham ke final Liga Europa.

Redknapp menjadi orang kedua yang jadi Manajer Terbaik tanpa mengantar timnya jadi juara liga, semenjak diberlakukannya format Liga Primer. Sebelum Redknapp cuma ada nama George Burley yang meraihnya usai mengantar Ipswich menempati posisi lima di musim 2000/01.