Generasi emas Prancis yang bersinar di akhir tahun 1990-an kini sudah berakhir. Les Bleus pun menunggu generasi emas pengganti yang kini tengah terbentuk.
Prancis mengukir prestasi gemilang menjelang pergantian millenium. Dua gelar internasional nan prestisius mereka rengkuh yakni Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.
Era Zinedine Zidane, Lilian Thuram, Youri Djorkaeff, Marcell Desailly, dkk. sudah berakhir. Kini tanggungjawab untuk menjaga reputasi Les Bleus ada di pundak para pemain muda seperti Hugo Lloris, Andre Pierre Gignac, Yoan Gourcuff, dan Franck Ribery. Mereka dibantu para veteran seperti Thierry Henry, Nicolas Anelka dan William Gallas.
Meski begitu masa "transisi" yang dijalani tim Ayam Jantan berlangsung berat. Di kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Eropa, tim asuhan Raymond Domenech menempuh jalan terjal.
Tak ayal hal tersebut menimbulkan sorotan bagi Prancis. Di partai pertama di World Cup 2010 melawan Uruguay, Sabtu (12/6/2010) dinihari WIB Prancis hanya mampu memetik hasil imbang.
Mantan pemain Marcell Desailly menilai bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Prancis. "Saya sepenuhnya yakin kepada tim Prancis saat ini. Saya pikir mereka memiliki masa depan cerah. Mereka telah menerima banyak kritik akhir-akhir ini namun mereka bisa menepikan itu semua dengan memulai rentetan kemenangan," ujar Desailly seperti dilansir dari situs resmi FIFA.
Pria yang pernah memperkuat AC Milan dan Chelsea itu menilai bahwa generasi Ribery dkk kali ini lebih baik daripada generasinya. Desailly mengatakan adalah tugas bagi pelatih untuk memoles "generasi emas" ini agar mampu memperoleh hasil gemilang.
"Saya menilai generasi kali ini jauh lebih berbakat daripada generasi saya. Mereka hanya belum memiliki kesempatan untuk unjuk gigi."
"Pemain berada dalam bentuk terbaik dan kini tugas pelatih untuk meramu taktik yang tepat. Tak ada alasan untuk pesimis. Segalanya berlangsung dengan baik," kata pria berusia 41 tahun itu.
No comments:
Post a Comment