April 28, 2010

Robben-Sneijder, Terbuang dari Madrid Kini jadi Bintang



Laga final di Santiago Bernabeu mengandung kisah emosional bagi punggawa kedua tim yang bakal saling berhadapan, Wesley Sneijder di kubu Inter Milan dan Arjen Robben di kubu Bayern Munich.

Inter dan Bayern memastikan tiket laga puncak di Liga Champions musim ini. Bayern lolos setelah mengalahkan Lyon pada laga kemarin, sedangkan Inter menyusul setelah menyingkirkan juara bertahan Barcelona, Kamis (29/4/2010) dinihari WIB.

"Ini luar biasa. Kami lolos ke final dan ini merupakan mimpi bagi setiap pemain. Kami masih punya final Piala Italia dan kompetisi Seri A untuk dituntaskan, namun saat ini kami boleh menikmati saat-saat seperti ini. Kami akan membuat pesta kecil," demikian kata playmaker Inter Milan Wesley Sneijder di situs resmi klub.

"Apakah ini musim terbaik saya? Ya. Ketika seorang pemain sukses melaju hingga final Liga Champions, maka dia boleh berkata ini musim terbaiknya," tambah pemain asal Belanda itu.

Di final nanti, Sneijder akan bertemu dengan Bayern Munich, tim yang diperkuat oleh rekan senegara Sneijder yakni Arjen Robben.

Final akan digelar di Santiago Bernabeu. Tempat ini memiliki sebuah kenangan yang sama-sama membekas di hati sang pengatur permainan Inter dan sang winger Bayern. Sayangnya, kenangan itu adalah kenangan yang pahit.

Sneijder dan Robben sama-sama memperkuat Real Madrid di tahun 2007 hingga 2009. Karir mereka di Santiago Bernabeu "tamat" ketika deretan pemain berlabel megastar didatangkan di musim panas tahun lalu. Bahkan ketika meninggalkan Los Blancos, Sneijder berkata bahwa Madrid memperlakukannya dengan buruk
Kini dua Belanda yang setahun lalu terbuang dari Santiago Bernabeu itu datang kembali, kali ini dengan bintang yang bersinar terang mengiringi karir mereka.

Sementara itu Madrid boleh jadi hanya bisa menyesal karena telah membuang mereka. Pasalnya deretan bintang yang telah "memaksa" duo Oranje itu pergi ternyata juga tak membuat Los Merengues mampu berbicara banyak khususnya di Liga Champions.

Dominasi Tanpa Makna Barcelona



Di dua laga semifinal, Barcelona melepaskan 999 umpan akurat dan khusus di leg kedua menguasai 86,4% ball possession. Malang buat Barca, dominasi mereka seperti tak bermakna karena gagal lolos ke final.

Barcelona tampil luar biasa dominan saat menjamu Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions, Kamis (28/4/2010) dinihari tadi. Setelah pada leg pertama penguasaan bola mereka mencapai 71%, di Camp Nou beberapa jam lalu ball possession Barca menyentuh angka 86,4%. Itu adalah yang tertinggi di Liga Champions musim ini.

Butuh meraih kemenangan dengan minimal dua gol, Barcelona mengepung Inter Milan bukan hanya di setengah lapangan. Dalam laga tersebut Samuel Eto'o tak jarang terlihat bersanding dengan Lucio atau bahkan Walter Samuel di muka kotak penalti, Inter dipaksa bermain cuma seperempat lapangan.

Tapi tetap saja Barcelona gagal meraih target bikin dua gol. Kerja keras mereka hanya terbayar dengan satu gol yang dilesakkan Gerrard Pique beberapa menit sebelum laga berakhir.

Dominasi yang ditambah dengan dukungan puluhan ribu penonton tetap saja tak kuasa membongkar rapatnya pertahanan Nerazzurri. Barca justru seperti mati kutu meski tak lantas menyerah, mereka terus berputar-putar di muka kotak penalti mencoba mencari celah, yang sayangnya nyaris tak ada karena permainan disiplin yang dipertunjukkan Lucio cs.

Sama seperti di laga pertama lalu, Mourinho cerdas mematikan sepakbola menyerang milik Barca. Serangan yang dikreasikan Xavi Hernandez, Lionel Messi hingga Pedro Rodriguez yang biasanya mengalir luwes berhasil disumbat dengan sempurna. Jalan buntu yang ditemui Barcelona.

Dalam kondisi tersebut, Messi yang biasanya jadi pemecah kebuntuan dengan aksi individunya tak bisa berkontribusi banyak. Barca bahkan kesulitan untuk sekadar melepaskan tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti karena pengawalan ketat yang diberikan.

Tercatat 20 tendangan dibuat Barca dalam laga tersebut dengan cuma empat yang mengarah tepat ke sasaran. Sementara Inter cuma melepaskan satu tembakan.

"Saya tak pernah melihat tim yang begitu tertutup seperti Inter. Faktanya pemain depan mereka justru berada di belakang posisi bermain saya, Dan mereka berjuang dengan keras," ungkap Yaya Toure seperti dikutip dari AS.

Statistik luar biasa lain yang dicatatkan Barcelona pada dua leg semifinal adalah soal umpan yang mereka lepaskan. Di kedua laga tersebut Barcelona total membuat 1.372 umpan, dari jumlah tersebut 999 di antaranya berhasil tepat sasaran.

Namun pada akhirnya permainan atraktif dan menyerang Barcelona harus tunduk pada pragmatisme sepakbola Jose Mourinho dan Inter Milan. Seperti diakui oleh Laporta Barcelona kini sedang menghadapi sisi kejam sepakbola.

April 25, 2010

Rooney Terbaik Versi PFA Musim 2009-10



Wayne Rooney memenuhi ambisi untuk menyabet gelar PFA. Dia terpilih menjadi pemain terbaik Premier League pada musim ini. Bomber andalan Manchester United itu berhasil menjadi pemain terbaik. Dia mengalahkan pesaing-pesaing tangguh seperti Didier Drogba, Carlos Tevez dan Cesc Fabregas.

“Ini sebuah perasaan yang sangat menyenangkan bisa terpilih sebagai pemain terbaik. Ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri dan saya sangat senang,” jelas Rooney dikutip BBC, Senin (26/4/2010).

Rooney memang pantas mendapatkan gelar ini. Pemain internasional Inggris ini berhasil menggantikan peran yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez. Dia menghasilkan total 34 gol musim ini.

Sayang, sebuah cedera pergelangan kaki saat membela United di perempatfinal Liga Champions putaran pertama melawan Bayern Munich, memaksa Rooney kemungkinan absen hingga akhir musim.

Namun, Rooney tidak bisa memboyong dua gelar musim ini. Pasalnya, trofi pemain muda terbaik jatuh kepada bintang muda James Milner yang tampil gemilang bersama Aston Villa.

Panjangnya Masa Puasa Arsenal



Di musimnya yang ke-14 di Arsenal, 'Profesor' Arsene Wenger dipastikan tidak memberi titel juara apa-apa buat timnya. Dan itu merupakan kali kelima berturut-turut ia bertangan hampa bersama pasukannya.

Hasil imbang 0-0 melawan Manchester City tadi malam, Sabtu (23/4/2010), praktis membuat kesempatan kecil Arsenal untuk memenangi Premier League, lenyap. Dengan nilai 72 dari 36 pertandingan, kalaupun memenangi dua laga terakhirnya, perolehan angka mereka takkan melampaui pemuncak klasemen saat ini, Manchester United, yang sudah mendulang 77 angka.

Paling hebat buat The Gunners adalah runner up. Hanya saja itu pun amat kecil peluangnya karena untuk itu Chelsea (77) harus selalu kalah di tiga laga terakhirnya, termasuk melawan Stoke City malam ini.

Paling "realistis" buat Cesc Fabregas dkk adalah finish di tempat ketiga. Yang terburuk buat mereka adalah malah mengakhiri musim cuma di peringkat keempat, karena Tottenham Hospur dan Manchester City masih punya kans mencapai posisi tiga besar.

"90 persen kami akan masuk top three. Tapi memang belum 100%," ujar Wenger seusai pertandingan tadi malam di Emirates Stadium.

Walaupun terjamin ikut Liga Champions musim depan, tapi pencapaian Arsenal musim ini dipastikan tidak menyenangkan fansnya. Terus membanggakan peningkatan kualitas pemain-pemain mudanya, faktanya adalah mereka tidak memenangi apapun dalam lima musim terakhir.

Kali terakhir sebuah piala masuk 'Gudang Peluru' adalah di akhir musim 2005, di ajang Piala FA. Adapun di liga domestik, sukses terakhir Wenger adalah memberikan gelar itu di musim 2003/2004.

Menukangi Arsenal sejak akhir September 1996, Wenger telah dinobatkan sebagai manajer tersukses dalam sejarah Arsenal, dalam hal pengumpulan gelar juara dan durasi keberadaannya di posisi tersebut.

Selama 14 musim membesut tim London utara ini ia memberi tiga titel Premiership dan empat Piala FA -- plus piala minor Community Shield sebanyak empat kali. Di level Eropa, capaian terbaiknya adalah runner up Liga Champions musim 2005/2006.

Masalahnya, puasa gelar selama lima musim berturut-turut adalah preseden buruk buat tim sekelas Arsenal, yang oleh sebagian kalangan dinilai sebagai salah satu tim yang paling konsisten dengan permainan menyerang dan terbuka.

Dalih utama kondisi ini adalah Arsenal tidak menguatkan skuadnya dengan pemain-pemain bintang. Dan itu dikeluhkan baik dari luar maupun dalam klub sendiri. Menurut mantan pemain Ian Wright, Wenger dianggap terlalu keras kepala untuk tidak memaksa direksi mengeluarkan modal lagi untuk mendatangkan pemain-pemain top, sebagaimana selama ini mereka berdalih masih berhemat pasca pembangunan stadion Emirates.

Dengan telah berakhirnya musim ini buat Arsenal, masih tanpa piala, risiko pemain-pemain bintangnya bakal hengkang guna mencari lahan dan kesempatan yang lebih besar untuk menjadi juara, diprediksi akan semakin besar. Bahkan, bukan tidak mungkin Wenger sendiri akan mengakhiri rezimnya di klub tersebut.

April 20, 2010

RAPOR PEMAIN: Inter Milan 3-1 Barcelona

INTER MILAN

Cesar – 7: Meski kebobolan di babak pertama, namun ia mampu memperlihatkan sejumlah penyelamatan penting di babak kedua. Termasuk penyelamatan penting yang dilakukannya dari ancaman Sergio Busquets ketika skor 2-1.

Maicon – 7: Kontribusinya dalam membawa Inter meraih keunggulan sangat penting lewat gol yang dicetaknya ke gawang Barca. Ia juga sangat bertenaga dalam mengawal lini pertahanan timnya meski akhirnya harus ditandu ke luar lapangan akibat cedera.

Lucio – 7: Ia memperlihatkan kedisiplinannya yang baik di belakang.

Samuel – 7,5: Kerjasama yang apik dengan Lucio dalam mengawal pertahanan timnya. Pemain ini nyaris tampil sempurna. Ia juga berhasil memblok ancaman dari Pedro.

Zanetti – 8: Pemain veteran ini memperlihatkan ketangguhannya dalam mengantisipasi tekanan para pemain Barca. Berbekal pengalaman segudang, ia mampu membimbing timnya untuk mendapatkan hasil yang luar biasa.
Cambiasso – 7,5: Perannya juga besar dalam kebangkitan Inter usai tertinggal satu gol dari Barca. Ia juga mampu memecahkan permainan ketika Inter mulai superior dan turut pula membantu soliditas lini pertahanan timnya.

Motta – 7: Bersama dengan Cambiasso, pemain ini juga memberikan kontribusi yang besar kepada timnya. Ia menjadi penghubung penting antara lini belakang dan depan.

Sneijder – 8: Mantan pemain sayap Real Madrid ini kembali lagi menghantui Barcelona. Ia menyumbangkan sebuah gol penting untuk menyamakan kedudukan. Ia juga memberikan kontribusi penting untuk membantu Milito dalam terciptanya gol ketiga Inter.

Eto’o – 7,5: Pemain ini cukup membuat sulit Puyol dan Pique berkat kekuatannya berlari. Meski tak mencetak gol, namun ia tetap memberi kontribusi berharga bagi gol yang telah diraih timnya dalam pertandingan ini.

Milito – 8,5: Ia mampu bangkit dengan tampil lebih baik lagi usai membuang kesempatan yang didapatkannya di babak pertama. Ia juga telah memperlihatkan kesadarannya untuk mengirimkan umpan sempurna kepada Sneijder untuk membuat skor menjadi imbang, lalu berkontribusi bagi gol kedua Inter serta menuntaskannya lewat sebuah gol.

Pandev – 6.5: Mantan pemain bintang Lazio ini cukup membuat Alves kerepotan.

Pengganti

Stankovic – 5.0:
Menggantikan Pandev untuk menyokong lini tengah, sebenarnya ia cukup mampu memaksa lawannya mengalami kesulitan dalam mendapatkan bola.

Balotelli – 4.5: Meski 15 menit yang didapatkannya untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya, namun ia lebih terlihat seperti malas-malasan dalam mengejar bola di depan maupun turut membantu ke belakang saat Barca menekan.

Chivu – 5.0: Cedera yang dialami Maicon memberinya berkah untuk tampil, sayangnya ia tidak terlalu menonjol di lini belakang layaknya yang telah diperlihatkan Maicon.

BARCELONA

Valdes – 6.0: Seperti terlihat gamang dalam pertandingan ini, Ia tak bisa berbuat banyak dalam membantu timnya dari tiga gol yang bersarang ke gawangnya.

Alves – 5.5: Laga kali ini bukanlah penampilannya yang terbaik. Upayanya ke depan juga seperti hanya buang tenaga saja.

Puyol – 6: Sejatinya penampilannya kali ini juga bukanlah yang terbaik seperti yang kerap ia peragakan bersama tim nasional Spanyol. Sebuah kartu yang didapatkannya usai melanggar Milito telah membuatnya hilang kesempatan untuk tampil di leg kedua nanti.

Pique – 6,5: Pemain ini cukup mengalami kesulitan dalam menghadapi pergerakan dari Eto'o maupun Milito. Ia sebenarnya telah berusaha untuk menyumbangkan gol namun tetap tidak mampu memaksimalkan kesempatan yang didapatkannya.

Maxwell – 6: Meski tampil tidak terlalu mengecewakan, namun tiga gol yang didapatkan Inter tak lepas dari kelengahan pemain ini juga. Ia telah membuka ruang bagi terciptanya gol pertama dan ketiga Inter.

Xavi – 6,5: Pengawalan yang ketat membuat pemain ini tidak bisa berleluasa bergerak untuk memberi umpan-umpan yang mematikan.

Busquets – 5.5: Pemain muda asal Spanyol ini masih harus banyak menimba lagi pengalamannya bermain di level tinggi semacam Liga Champions. Selain membuang sebuah kesempatan untuk menyamakan skor ketika kedudukan 2-1, pemain ini juga gagal membuktikan peran pentingnya di lapangan tengah.

Keita – 6: Ia juga tidak terlalu cukup banyak berkontribusi membantu serangan, namun juga tak terlalu piawai melindungi pertahanan timnya.

Messi – 6,5: Dikawal ketat oleh Motta dan Cambiasso membuatnya tidak bisa terlalu maksimal dalam mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Namun demikian dalam beberapa kali kesempatan ia masih mampu melepaskan tendangan ke arah gawang yang ternyata masih mampu diantisipasi dengan baik oleh kiper lawan.

Ibrahimovic – 4: Apakah ia sudah benar-benar bugar? Ia terlihat tak mampu menunjukkan segala kemampuan terbaiknya seperti tingkat pergerakan yang dibutuhkan untuk membawa Barca lebih menggigit.

Pedro – 6,5: Sebuah gol indah yang diperlihatkannya. Namun sayang di babak kedua ia tak mampu berbuat lebih banyak lagi untuk membuat Barca unggul.

Pengganti:

Abidal – 5: Menggantikan Ibra namun full-back ini justru lebih banyak berperan sebagai pemain sayap dari sebelah kiri. Sayangnya, kontribusinya juga masih belum terlihat maksimal buat timnya.

April 16, 2010

Liverpool tunjuk Presiden baru, dan cari juragan baru



Liverpool secara resmi menujuk Martin Broughton sebagai presiden baru mereka. Dan berita baik ini dibarengi dengan keputusan George Gillet dan Tom Hicks yang melepas saham mereka. The Reds pun kini berstatus For Sale.

Kepastian itu dilansir oleh situs resmi Liverpool, Jumat (16/4/2010) sore WIB. Broughton adalah presiden maskapai penerbangan British Airways dan Deputi Presiden Konfederasi Industri Inggris.

Pria 63 tahun itu akan berdampingan dengan Presiden Eksekutif Christian Purslow, Direktur Komersial Ian Ayre dan Direktur Finansial Philip Nash.

Tugas Broughton dan ketiga kolega barunya itu adalah mencari investor baru di tubuh tim tersebut dan dibantu juga oleh Barclays, perusahaan keuangan yang menjadi sponsor utama Premier League.

Untuk diketahui dengan terpilihnya Broughton ini menandai pula akhir rezim Gillet dan Hicks yang telah hampir empat tahun berkuasa di kota pelabuhan itu. Sejak mengakuisisi klub dari tangan pemilik lama, David Moores, pasangan asal Amerika Serikat itu lebih banyak berselisih paham dengan manajer Rafael Benitez dan pendukung klub.

Dibebani tugas untuk menyokong dana besar untuk membangun skuad serta stadion baru yang lebih besar untuk bisa mengembalikan kejayaan Liverpool kembali, Gillet dan Hicks malah menumpuk utang hingga 235 juta poundsterling yang membuat 'Si Merah' kesulitan dana mendatangkan pemain berkualitas.

Maka dengan adanya Broughton, Gillet dan Hicks secara resmi melepas saham kepemilikan mereka dan kini The Anfield Gank tengah berburu mencari pemilik baru yang tentunya lebih sehat dan bisa mendatangkan keuntungan, tidak seperti Gillet dan Hicks.

"Memiliki Liverpool selama tiga tahun terakhir adalah hadiah dan pengalaman berharga bagi kami dan keluarga. Dengan telah membesarkan klub sejauh ini kami harus memutuskan secara bersama untuk menjual klub ini kepada pemilik, yang berkomitmen penuh untuk membawa klub ke level berikutnya dalam hal kekayaan dan pengembangan," ucap Hicks mengenai keputusannya melepas saham di klub.

"Kami senang Martin Broughton setuju untuk menjadi presiden, bekerja sama dengan tim manajemen klub yang sangat hebat. Martin adalah pebisnis terhormat yang mempunyai penilaian yang hebat dan juga reputasi bagus. Dia adalah suporter sepakbola sejati dan akan mencari jalan terbaik dalam proses jual beli demi kebaikan klub dan suporter," timpal Gillet.

"Saya sangat terkesan dan merasa terhormat mengambil jabatan ini. Liverpool adalah klub hebat dengan sejarah fantastis. Saya akan menjalankan proses penjualan in dengan cara yang benar, untuk keuntungan klub dan fans," sahut Broughton usai pengangkatan dirinya jadi presiden baru.

"Liverpool adalah salah satu klub terhebat di dunia dan tujuanku adalah untuk mencoba dan meyakinkan kalau kami akan menemukan pemilik baru yang bisa mengembalikan kondisi keuangan klub saat untuk mencapai kesuksesan di bidang olahraga," pungkas Broughton.

April 13, 2010

RAPOR PEMAIN: Real Madrid 0-2 Barcelona

Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Real Madrid,  Barcelona (Getty Images)

Real Madrid

Iker Casillas - 7: Tampil cukup bagus dan menggagalkan usaha Messi membuat hat-trick. Tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas gol yang dibuat Messi dan Pedro.

Ezequiel Garay - 5,5: Menutupi pergerakan pemain lawan tapi tak berbuat lebuh dari itu. Beberapa kali gagal menahan pergerakan pemain Barca, terutama Xavi.

Raul Albiol -6,5: Menjalankan tugas mengawal Messi dengan cukup baik. Namun sekali ia lengah, Messi berhasil membuat gol. Satu-satunya bek Madrid yang tampil baik.

Alvaro Arbeloa -5: Bermain baik di babak pertama, namun di babak kedua performanya menurun dan tak mampu mencegah pergerakan Pedro yang membuat gol kedua.

Sergio Ramos -6: Seperti biasa rajin membantu serangan, tapi tidak membuat peluang yang berarti. Beberapa kali terpaku di daerah pertahanan untuk mengamakan daerahnya.

Fernando Gago -5: Tugasnya serupa dengan Garay, menutupi dan membatasi ruang gerak pemain lawan. Kurang berbuat banyak di babak pertama, tapi di babak kedua lebih terlibat dalam permainan.

Xabi Alonso -6: Tampil menyeimbangkan lini tengah namun lebih banyak tertahan di daerahnya. Nyaris tidak membangun serangan yang berarti.

Marcelo -7: Satu-satunya gelandang Madrid yang rajin membangun serangan dan beberapa kali melewati hadangan bek Barca. Namun umpannya sering mengecewakan dan kemudian digantikan Guti.

Rafael Van der Vaart -5: Bermain menonjol di awal pertandingan, setelah itu hampir tak punya kontribusi. Punya satu peluang membuat gol yang bisa digagalkan Valdes. Digantikan di menit ke-70.

Cristiano Ronaldo -7: Tampil ngotot dan pantang menyerah seperti biasanya. Permainannya menurun sejak merasakan sakit di kakinya di akhir babak pertama. Punya beberapa peluang namun tak cukup untuk merepotkan Valdes.

Gonzalo Higuain -4: Hampir tak menyentuh bola di 30 menit pertama. Hanya sedikit punya peluang dan tendangannya banyak yang melebar.

Pemain pengganti:

Guti -6: Mampu memberi pengaruh pada pemainan timnya dan membuat beberapa peluang namun kerap terburu-buru dalam menguasai bola.

Raul 5: Satu-satunya pemain Madrid yang menngetarkan jala Barca, namun tidak dihitung karena wasit sudah membunyikan peluit.

Karim Benzema 5: Akibat melakukan handsball, gol Raul pun dianulir. Punya peluang di menit akhir namun sundulannya melebar.


Barcelona

Victor Valdes 8: Nyaris tidak bekerja keras di babak pertama. Di babak kedua, setidaknya ia membuat tiga penyelamatan penting.

Gabriel Milito 7: Secara mengejutkan tak pernah mengalami kesulitan menghadang lawan dan membuat Higuain nyaris tak berkutik.

Gerard Pique -7,5: Mendampingi Puyol dengan baik dan mampu mengurangi pergerakan agresif Ronaldo. Sempat kecolongan dengan umpan-umpan panjang namun bisa memperbaiki penampilannya.

Maxwell 6: Tak banyak ikut menyerang. Di babak kedua bermain lebih bebas namun tetap tidak membuat pengaruh yang signifikan.

Carles Puyol -7: Kerap berganti posisi, dari bek kanan kemudian diplot sebagai bek kiri di babak kedua. Secara keseluruhan bermain bagus dan tenang.

Daniel Alves -7: Doplot sebagai penyerang di babak pertama. Di babak kedua kembali ditempatkan di lini pertahanan. Tidak banyak memberikan pengaruh namun mampu membatasi pergerakan Ronaldo.

Sergi Busquets -7: Gelandang bertahan ini menjalankan tugasnya dengan baik. Tak banyak memberi pengaruh namun membuat timnya seimbang dalam bertahan dan menyerang.

Seydou Keita -7: Kerjasamanya dengan Busquets sangat apik. Selain bertahan, ia juga mampu mengalirkan bola ke daerah lawan dengan sangat baik.

Xavi -9: Salah satu penampilan terbaiknya. Merancang gol pertama yang dicetak Messi dan juga gol kedua yang dilesakkan Pedro. Memberikan dua umpan matang yang gagal dimaksimalkan Messi.

Pedro -7: Beberapa kali merepotkan Sergio Ramos dan Arbeloa. Selain gol keduanya, tak ada peluang berbahaya yang dibuatnya.

Lionel Messi -8: Tampil konsisten dan menciptakan ruang gerak bagi rekan setimnya maupun dirinya sendiri. Pergerakan tanpa bolanya untuk menyambut umpan Xavi berbuah gol. Bisa saja membuat hat-trick kalau mampu menyelesaikan dua peluang emas.

Pemain pengganti:

Rafael Marquez -n/a

Andres Iniesta -6: Beberapa kali mengecoh lawan, terutama di sisi sayap.

April 10, 2010

Ditahan "La Viola", Posisi Inter diancam Roma



Inter Milan terancam kehilangan posisinya sebagai pemuncak klasemen Liga Serie-A Italia setelah ditahan imbang tuan rumah Fiorenttina 2-2, Sabtu (10/4/2010). Inter memang masih berada di puncak dengan 67 poin. Namun, jika Roma mampu menang melawan Atalanta, Minggu (11/4/2010), "La Benemata" akan turun ke posisi kedua.


Bermain di kandang lawan, Inter sebetulnya cukup mampu mengendalikan permainan. Hanya saja, mereka kurang mewaspadai ancaman serangan balik Fiorentina. Hasilnya, belum juga mampu mengancam gawang Sebastian Frey, Inter malah kebobolan oleh Keirrison di menit kesepuluh.

Gol bermula dari umpan Riccardo Montolivo kepada Massimo Gianluca Comotto. Comotto kemudian menggiring bola masuk kotak penalti dan melepaskan umpan silang kepada Keirrison yang langsung melepaskan tendangan keras ke tengah gawang Julio Cesar.

Dua menit berselang, Fiorentina nyaris menggandakan keunggulan melalui Jovetic. Sayang, eksekusi Jovetic dari tengah kotak penalti masih bisa diamankan Julio Cesar.

Ancaman-ancaman tuan rumah memaksa Inter menurunkan intensitas serangan dan memperbaiki penguasaan bola. Setelah menahan lawan dan mencari celah sampai menit ke-24, mereka nyaris menyamakan kedudukan melalui Maicon.

Dari tengah kotak penalti, Maicon berhasil menyambut umpan silang Goran Pendev dengan sebuah tendangan kaki kanan. Namun, bola malah melenceng ke sisi gawang.

Inter belum menciptakan ancaman baru ketika di menit ke-32, Cesare Natali melepaskan tembakan akurat dari tengah kotak Inter, yang lagi-lagi bisa digagalkan Cesar.

Ancaman demi ancaman membuat Inter semakin sulit mengembangkan permainan. Meski berhasil menghindari ancaman lawan, mereka gagal menyamakan kedudukan sampai berbunyinya peluit turun minum.

Di paruh kedua, Jose Mourinho langsung memasukkan Mario Balotelli guna menambah daya gempur timnya. Alur serangan pun mengalir deras ke gawang "La Viola". Lini tengah Inter yang dikomandoi Wesley Sneijder mampu tampil lebih solid.

Di menit ke-74 akhirnya gawang "La Viola" bobol juga. Gol ini diarsiteki oleh Sneijder. Mendapat bola di tengah, Sneijder melihat posisi Maicon yang bebas di sayap kanan. Bola pun langsung dikirim ke pemain asal Brasil itu. Setelah mendapat bola, Maicon langsung melepas umpan datar ke kotak penalti. Diego Milito yang sudah menunggu bola langsung menghajarnya ke gawang Sebastien Frey, 1-1.

Setelah gol ini, semangat "La Benemata" semakin membara. Selang empat menit kemudian, Inter memiliki dua peluang emas melalui tendangan bebas Sneijder dan terobosan Milito ke kotak penalti. Sayang, tembakan keduanya masih meleset dari gawang "La Viola".

Kejeniusan Sneijder kembali menjadi malapetaka bagi Fiorentina di menit ke-81. Melalui sebuah serangan balik yang cepat, Sneijder melepas umpan ke Balotelli di sisi kanan. "Super Mario" pun langsung melepas crossing ke kotak penalti. Samuel Eto'o yang masuk langsung memotong bola dengan pahanya, 2-1 untuk Inter.

Setelah gol ini, tempo pertandingan semakin cepat. "La Viola" berusaha mengejar ketinggalan, Mereka sukses menyamakan kedudukan melalui Per Kroldrup. Tendangan penjuru Riccardo Montolivo menimbulkan kemelut di depan gawang Inter. Kroldrup yang berada di dekat bola langsung menembaknya dengan keras ke gawang Julio Cesar, kedudukan menjadi 2-2. Skor ini bertahan hingga akhir pertandingan.

Susunan pemain:

Fiorentina (4-3-3) Frey; Comotto, Natali, Kroldrup, Pasqual (Felipe 50); Bolatti, Montolivo, Gobbi; Santana (De Silvestri 65), Jovetic, Keirrison (Gilardino 60)

Inter (4-2-3-1) Julio Cesar; Maicon, Lucio, Samuel, Chivu (Balotelli 45); Zanetti; Cambiasso; Sneijder, Eto'o, Pandev (Muntari 71); Milito

Messi Gulingkan Madrid di Santiago Bernabau


Kehebatan penyerang Barcelona, Lionel Messi, semakin menjadi-jadi. Setelah dikupas habis seluruh media dunia karena mencetak empat gol ke gawang Arsenal di Liga Champpions, kini dia berperan menggulingkan Real Madrid dari puncak klasemen.

Dalam derbi "El Classico" yang amat bergengsi di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (10/4/2010), tarian Messi membuat tuan rumah tertampar. Penyerang asal Argentina ini mencetak gol pembuka sekaligus membawa "EL Barca" menang 2-0 dalam lanjutan Divisi Primera. Barcelona pun kini mantap di puncak klasemen dengan nilai 80, unggul tiga poin atas Madrid yang sebelumnya memimpin.

Kedua tim langsung memeragakan permainan cepat. Mereka sama-sama tampil ngotot. Pada 15 menit pertama, Barcelona terlihat lebih dominan menguasai permainan. Namun, Madrid tak mamberi ruang dan waktu untuk menyerang.

Pada menit ke-20, Sergio Ramos dan Xabi Alonoso melakukan kerja sama satu dua yang cukup membahayakan. Apes, Gabriel Milito berhasil memotong bola. Dua menit kemudian, giliran Marcelo melepaskan ancaman dengan mengirim umpan kepada Alonso. Sayang tembakannya melebar.

Barca berusaha keluar dari tekanan. Tak butuh lama untuk Barca unggul lewat gol yang dicetak Lionel Messi pada menit ke-33. Usai menerima umpan Xavi, Messi kemudian mengecoh beberapa bek Madrid, kemudian melepaskan tembakan jitu. Blas... Bola melesak ke gawang Madrid tanpa bisa dihalau kiper Iker Casillas.

Madrid terlihat langsung berkeja keras membalas gol tersebut. Namun, usaha keras mereka tak bisa mengubah keadaaan setelah skor di papan tetap tertulis 1-0 untuk keunggulan Barcelona sampai babak pertama berakhir.

Selepas jeda, Barcelona tampil mengejutkan. Bagaimana tidak, laga baru berjalan sepuluh menit Pedro berhasil menggandakan keunggulan bagi Barcelona. Usai menguasai umpan Xavi, Pedro melepaskan tembakan dengan kaki kirinya yang tak mampu dibendung Casillas.

Madrid langsung bereaksi cepat mencetak gol balasan. Pada menit ke-58, Madrid memiliki kesempatan emas lewat aksi Van der Vaart Setelah mengusai umpan Guti, gelandang asal Belanda tersebut menggiring bola masuk ke kotak penalti. Tinggal berhadapan satu lawan satu, Van der Vaart gagal menyarangkan bola karena Valdes dengan cekatan mampu membendung bola.

Kemudian pada menit ke-69, Valdes pun mempertontonkan kehebatannya dengan berhasil menggalakan tembakan keras Ronaldo. Peluang itu tercipta usai Ronaldo menguasai umpan terobosan Van der Vaart.

Madrid terus menekan. Bahkan, mereka cukup memberi tekanan dan ancaman yang cukup deras jelang laga usai. Meski begitu, tak ada satu pun peluang bisa dikonversi menjadi gol hingga laga usai. Alhasil, Madrid harus mengakui ketangguhan dan menerima kenyataan tak pernah menang melawan Barcelona pada musim ini.

Susunan Pemain


Real Madrid: Iker Casillas, Ezequiel Garay, Raul Albiol, Alvaro Arbeloa; Sergio Ramos, Fernando Gago, Xabi Alonso, Gonzalo Higuain (Benzema 76), Rafael Van der Vaart (Raul 63), Marcelo (Guti 57), Cristiano Ronaldo
Barcelona: Victor Valdes, Gabriel Milito (Marquez 77), Gerard Pique, Daniel Alves, Maxwell (Iniesta 63), Carles Puyol, Sergi Busquets, Seydou Keita, Xavi, Pedro, Lioenel Messi