April 25, 2010

Panjangnya Masa Puasa Arsenal



Di musimnya yang ke-14 di Arsenal, 'Profesor' Arsene Wenger dipastikan tidak memberi titel juara apa-apa buat timnya. Dan itu merupakan kali kelima berturut-turut ia bertangan hampa bersama pasukannya.

Hasil imbang 0-0 melawan Manchester City tadi malam, Sabtu (23/4/2010), praktis membuat kesempatan kecil Arsenal untuk memenangi Premier League, lenyap. Dengan nilai 72 dari 36 pertandingan, kalaupun memenangi dua laga terakhirnya, perolehan angka mereka takkan melampaui pemuncak klasemen saat ini, Manchester United, yang sudah mendulang 77 angka.

Paling hebat buat The Gunners adalah runner up. Hanya saja itu pun amat kecil peluangnya karena untuk itu Chelsea (77) harus selalu kalah di tiga laga terakhirnya, termasuk melawan Stoke City malam ini.

Paling "realistis" buat Cesc Fabregas dkk adalah finish di tempat ketiga. Yang terburuk buat mereka adalah malah mengakhiri musim cuma di peringkat keempat, karena Tottenham Hospur dan Manchester City masih punya kans mencapai posisi tiga besar.

"90 persen kami akan masuk top three. Tapi memang belum 100%," ujar Wenger seusai pertandingan tadi malam di Emirates Stadium.

Walaupun terjamin ikut Liga Champions musim depan, tapi pencapaian Arsenal musim ini dipastikan tidak menyenangkan fansnya. Terus membanggakan peningkatan kualitas pemain-pemain mudanya, faktanya adalah mereka tidak memenangi apapun dalam lima musim terakhir.

Kali terakhir sebuah piala masuk 'Gudang Peluru' adalah di akhir musim 2005, di ajang Piala FA. Adapun di liga domestik, sukses terakhir Wenger adalah memberikan gelar itu di musim 2003/2004.

Menukangi Arsenal sejak akhir September 1996, Wenger telah dinobatkan sebagai manajer tersukses dalam sejarah Arsenal, dalam hal pengumpulan gelar juara dan durasi keberadaannya di posisi tersebut.

Selama 14 musim membesut tim London utara ini ia memberi tiga titel Premiership dan empat Piala FA -- plus piala minor Community Shield sebanyak empat kali. Di level Eropa, capaian terbaiknya adalah runner up Liga Champions musim 2005/2006.

Masalahnya, puasa gelar selama lima musim berturut-turut adalah preseden buruk buat tim sekelas Arsenal, yang oleh sebagian kalangan dinilai sebagai salah satu tim yang paling konsisten dengan permainan menyerang dan terbuka.

Dalih utama kondisi ini adalah Arsenal tidak menguatkan skuadnya dengan pemain-pemain bintang. Dan itu dikeluhkan baik dari luar maupun dalam klub sendiri. Menurut mantan pemain Ian Wright, Wenger dianggap terlalu keras kepala untuk tidak memaksa direksi mengeluarkan modal lagi untuk mendatangkan pemain-pemain top, sebagaimana selama ini mereka berdalih masih berhemat pasca pembangunan stadion Emirates.

Dengan telah berakhirnya musim ini buat Arsenal, masih tanpa piala, risiko pemain-pemain bintangnya bakal hengkang guna mencari lahan dan kesempatan yang lebih besar untuk menjadi juara, diprediksi akan semakin besar. Bahkan, bukan tidak mungkin Wenger sendiri akan mengakhiri rezimnya di klub tersebut.

No comments: