Laga final di Santiago Bernabeu mengandung kisah emosional bagi punggawa kedua tim yang bakal saling berhadapan, Wesley Sneijder di kubu Inter Milan dan Arjen Robben di kubu Bayern Munich.
Inter dan Bayern memastikan tiket laga puncak di Liga Champions musim ini. Bayern lolos setelah mengalahkan Lyon pada laga kemarin, sedangkan Inter menyusul setelah menyingkirkan juara bertahan Barcelona, Kamis (29/4/2010) dinihari WIB.
"Ini luar biasa. Kami lolos ke final dan ini merupakan mimpi bagi setiap pemain. Kami masih punya final Piala Italia dan kompetisi Seri A untuk dituntaskan, namun saat ini kami boleh menikmati saat-saat seperti ini. Kami akan membuat pesta kecil," demikian kata playmaker Inter Milan Wesley Sneijder di situs resmi klub.
"Apakah ini musim terbaik saya? Ya. Ketika seorang pemain sukses melaju hingga final Liga Champions, maka dia boleh berkata ini musim terbaiknya," tambah pemain asal Belanda itu.
Di final nanti, Sneijder akan bertemu dengan Bayern Munich, tim yang diperkuat oleh rekan senegara Sneijder yakni Arjen Robben.
Final akan digelar di Santiago Bernabeu. Tempat ini memiliki sebuah kenangan yang sama-sama membekas di hati sang pengatur permainan Inter dan sang winger Bayern. Sayangnya, kenangan itu adalah kenangan yang pahit.
Sneijder dan Robben sama-sama memperkuat Real Madrid di tahun 2007 hingga 2009. Karir mereka di Santiago Bernabeu "tamat" ketika deretan pemain berlabel megastar didatangkan di musim panas tahun lalu. Bahkan ketika meninggalkan Los Blancos, Sneijder berkata bahwa Madrid memperlakukannya dengan buruk
Kini dua Belanda yang setahun lalu terbuang dari Santiago Bernabeu itu datang kembali, kali ini dengan bintang yang bersinar terang mengiringi karir mereka.
Sementara itu Madrid boleh jadi hanya bisa menyesal karena telah membuang mereka. Pasalnya deretan bintang yang telah "memaksa" duo Oranje itu pergi ternyata juga tak membuat Los Merengues mampu berbicara banyak khususnya di Liga Champions.
No comments:
Post a Comment